MINGGU XXIV SES. PENTAKOSTA
KAMIS, 23 NOVEMBER 2017
Renungan Pagi
KJ.8 : 1,3-Berdoa
KELALIMAN DAN AKIBATNYA
Nehemia 9 : 32 – 37
Mereka itu memerintah sekehendak hati atas diri kami dan ternak kami, sehingga kami dalam kesesakan besar”. (ay.37b)
Ssetiap zaman di setiap negara selalu muncul pemerintah yang lalim. Yang hanya mementingkan diri dan mengabaikan kepentingan rakyatnya. Demikian pula dalam zaman pemerintahan raja-raja di Israel, tidak Iuput dari persoalan itu. Tuhan Israel tidak tinggal diam, la akan selalu bertindak untuk menyelamatkan umat-Nya.
Dalam bacaan pagi ini, Neh 9:32-37, menggambarkan generasi pembuangan yang mengungkapkan kesedihan atas nasib leluhur mereka, pada zaman perintahan raja-raja yang lalim. Mereka Iupa diri dan sangat kejam. Ayat 36-37, diungkapkan kelaliman raja yang bermula dari keserakahan. Lalu perbudakan umat tanpa perikemanusiaan, dan akhirnya merampas hak umat. Ironisnya, di atas Tanah Perjanjian yang Tuhan berikan untuk kesejahteraan bersama, justru raja yang menindas umat Tuhan. Umat Tuhan dalam kesesakan besar. Sejarah mencatat bahwa Tuhan tidak tinggal diam melihat penderitaan umat-Nya itu. Ia bertindak menggunakan Kerajaan besar di sekitar Israel untuk menaklukan Kerajaan Israel. Para raja harus mengalami penjajahan dan penderitaan diperbudak oleh Kerajaan besar yang lebih kuat (lihat Yes 5:11-17).
Jemaat Tuhan, kelaliman tidak hanya terjadi dalam pemerintahan, Bisa juga itu terjadi dalam kehidupan pribadi Kristen. Sifat serakah, mengutamakan kepentingan pribadi, mencari alasan untuk menutup kesempatan bagi orang lain dan kesalahan yang tak berarti lalu menjadi alasan yang dibesar-besarkan untuk menekan orang lain, itu semua adalah bentuk kelaliman pribadi Kristen. Kalau itu ada pada kita, insaflah dan bertobatlah, sebelum Tuhan menjatuhkan vonis untuk menghukum dan menjatuhkan kita di depan mereka yang menjadi korban kita. Perih rasanya ditertawakan karena mendapat balasan yang setimpal. ltu akibat kelaliman sebagai upahnya.
KJ. 8 : 5,7
Doa : (Tuhan, jadikan aku jujur dan benar, agar hidupku memuliakan Tuhan)
Source: Sabda Bina Umat