MINGGU ADVEN III
SELASA, 19 DESEMBER 2017
Renungan Pagi
HUKUMAN TUHAN TAK TERELAKKAN
Yesaya 13:1-8
“Aku ini telah memerintahkan…untuk melaksanakan hukuman murka-Ku…” (ay.3)
Karena kejahatan Israel, Allah menghukum mereka. Allah mau memperbaiki perilaku umat supaya sadar dan bertobat, dengan membuang mereka kepada kekuasaan raja Babel. Allah mengijinkan raja Babel untuk menghukum umat Israel. Dalam perjalanan selanjutnya para raja Babel tidak lagi menjajah Israel untuk memberi kesadaran, tetapi raja Babel melakukan tindakan terhadap Israel melampaui batas yang seharusnya. Raja Babel tidak lagi menghormati kehidupan umat Israel dan tidak memperdulikan Allah Israel. Kekuasaan membuat raja Babel tidak terkendali.
Allah tidak berdiam diri melihat penderitaan dan siksaan batin yang dialami umat-Nya atas kebengisan raja Babel. Allah menghukum umat-Nya supaya bertobat tetapi bangsa yang dipakai Tuhan melakukannya melampaui batas haknya. Melalui Nabi Yesaya, Allah menyerukan bahwa Babel yang sangat bengis dan kejam itu akan dihukum. Hukuman Tuhan terhadap Babel tidak terelakkan lagi. Untuk melakukan hukuman itu Allah mempersiapkan dengan seksama (ayat 2-3) dan teliti. Allah bertindak dengan perencanaan yang matang. Allah tidak pernah bertindak dikendalikan atau di bawah pengaruh emosi.
Menerima satu tugas besar adalah merupakan suatu anugerah. Namun semakin besar tugas yang diemban seiring dengan itu semakin besar juga tanggung jawab. Dari setiap orang yang diberi kepercayaan melakukan tugas dari padanya dituntut juga tanggung jawab. Menyalahgunakan hak dan tanggung jawab tetap harus memberi pertanggungjawaban kepada yang memberi tugas.
Tuhan telah memberikan banyak untuk kita nikmati dan lakukan. Ingat Tuhan menunggu, apakah kita lakukan dan urus dengan baik semua yang kita terima dari Tuhan? Hukuman kepada yang tidak bertanggungjawab, berkat tersedia bagi yang bertanggungjawab.
Source: Sabda Bina Umat