AKHIR TAHUN
MINGGU, 31 DESEMBER 2017
Renungan Malam
JANGAN TELEDOR… ‘ELING LAN WASPODO’
Matius 25:11-13
“…berjaga-jagalah, sebab kamu tidak tahu akan hari maupun akan saatnya…” (ay.13)
Kendati sudah berada di ruang tunggu, penumpang yang teledor ada kalanya kehilangan ‘waktu boarding’ (boarding time) yang umumnya telah ditera pada ‘pas naik’ (boarding pass) yang dimilikinya. Karena tidak mematuhi ‘waktu boarding’ si penumpang tidak akan diizinkan naik pesawat. Keteledorannya menyebabkan ia tidak mendengar ‘panggilan terakhir’ namanya untuk segera ‘naik ke pesawat’ apalagi lazimnya keteledoran ini juga terjadi saat menghadapi situasi “delay/kelambatan/penundaan” jadwal kedatangan atau keberangkatan pesawat.
Dalam narasi perumpamaan Yesus, kesepuluh dara dari barisan pagar ayu yang menanti datangnya mempelai berhadapan dengan situasi kelambatan dan penundaan. ‘Mengantuklah’ – ayat 5 (Yun: nustázw – nystazō) yang mengandaikan situasi tertunda, menganggur dan tidur. Lima dara yang terhitung teledor, ‘bodoh, jahil’ (tidak berpikir sehat, sadar, antisipatif dan hati-hati) dengan hanya membawa pelita tanpa cadangan minyak zaitun kehilangan kesempatan memaknai perjumpaan mereka dengan mempelai. Mereka kehilangan ambil bagian dalam prosesi dan fungsi mereka yang utuh sebagai pengiring pengantin. Sabda Yesus mengakhiri narasi perumpamaan-Nya: “Berjaga-jagalah” – ayat 13 (Yun: gregorew – grēgoreō) mengandaikan sadarlah, hiduplah, bangunlah, melihat penuh perhatian dengan kepekaan yang terasah untuk selalu menemukan makna dalam ragam peristiwa menyongsong masa depan seiring bergantinya jam dan hari. Dalam ungkapan kearifan lokal orang Jawa: “eling lan waspodo” artinya Ingat Tuhan, jangan teledor, congkak hingga lupa diri, hati-hati dalam bertindak.
365 hari merangkak, berjalan atau berlari, malam ini di akhir Tahun 2017 semoga menjadi perenungan yang jujur dalam menyambut datangnya Tahun yang Baru. Mari mengembangkan sikap untuk bangun dan terjaga (tidak teledor, tidak lalai, tidak lengah) mensyukuri indahnya karunia kehidupan yang telah Tuhan nyatakan kemarin, hari ini dan esok. Berangkat dalam ziarah menapaki hari baru Rahmat-Nya.
Source: Sabda Bina Umat