RABU, 3 JANUARI 2018
Renungan Malam
MAKANAN YANG MENGUATKAN
Kejadian 1:29-31
“Berfirmanlah Allah: “Lihatlah, Aku memberikan kepadamu segala tumbuh-tumbuhan…” (ay.29)
Allah menyediakan makanan bagi manusia. Tumbuh-tumbuhan dan buah-buahan harus menjadi makanannya termasuk gandum dan segala hasil bumi (ayat 29). Makanan manusia mengalami perubahan setelah peristiwa air bah (Kejadian 9:3). Penyediaan ini lagi-lagi merupakan pertanda bahwa dalam dunia yang diciptakan Allah ini segala sesuatu sangat bergantung satu dengan yang lainnya. Manusia ambil bagian di dalamnya, sebab manusia membutuhkannya untuk hidup, sebaliknya ciptaan Allah yang lain membutuhkan manusia untuk mengolah dan memelihara mereka. Kebutuhan timbal balik akan makanan yang didapatkan dan pemenuhan kebutuhan yang lain harus dihormati karena penyediaan makanan itu adalah dari Allah (Maz. 104:27).
Manusia harus mengucap syukur kepada Allah karena Allah memberikan kelimpahan dari alam semesta ini. Allah yang menopang dan memelihara kehidupan manusia. Untuk dapat makan, Allah menghendaki manusia bekerja dan tidak malas. Makanan itu tidak datang sendiri, sekalipun Allah sudah siapkan materinya di bumi. Dalam kerja ada pengorbanan. Sebagai contoh seorang petani akan sabar dan tekun menunggu panen sebagai akhir dari kerja keras yang dilakukannya dengan penuh cucuran keringat serta air mata. Firman Allah tegaskan “Sesungguhnya seorang petani menantikan hasil yang berharga dari tanahnya dan ia sabar sampai telah turun hujan musim gugur dan musim semi” (Yakobus 5:7).
Kehidupan rohani juga membutuhkan energi dari makanan rohani. Firman Allah menjadi makanan rohani bagi kita (Mazmur 1:2) dan karena itu nikmatilah pada waktu siang dan malam. Pasti terjadi pertumbuhan rohani yang membuat percaya kita kuat. Sekalipun dalam kehidupan ini kita menghadapi banyak badai persoalan, kita tetap kuat. Tuhan Yesus memberikan kekuatan, kemampuan dan pengharapan.
Source: Sabda Bina Umat