Minggu I Sesudah Epifania
SABTU, 13 JANUARI 2018
Renungan Pagi
TAKUT DAN BERIBADAH
Yosua 24:1-15
“… Takutlah akan TUHAN dan beribadahlah kepada-Nya dengan tulus ikhlas dan setia” (ay.14)
Hubungan antara kita dengan Tuhan diikat oleh perjanjian. Di kalangan umat Israel, tandanya adalah Taurat. Perjanjian itu tidak merupakan persetujuan antara kedua pihak yang sama kedudukannya. Tetapi pemrakarsanya adalah Tuhan yang memilih umat berdasarkan anugerah-Nya. Di dalam pelaksanaannya umat sendiri sering menyimpang.
Dalam hubungan inilah Yosua mengadakan pembaruan pengakuan terhadap perjanjian yang telah terikat antara Allah dan umat Israel. Untuk itu Yosua menuturkan kembali tuntunan Tuhan di masa sebelumnya. Setelah itu ia meminta agar mereka mengambil keputusan. Apakah terus mengikuti Allah ataukah meninggalkan-Nya. Sementara itu Yosua sebagai pemimpin menentukan sikapnya dan keluarganya untuk tetap berpegang teguh kepada Allah.
Di dalam Perjanjian Baru, perjanjian antara Tuhan dengan Gereja (persekutuan orang percaya) diwujudkan di dalam Diri Yesus Kristus. Di atas dasar itu kita menyambut panggilan dan pengutusan-Nya untuk memberitakan Firman. Di dalam perjalanan, banyak hal yang kita temui, termasuk tawaran-tawaran kenikmatan yang membuat kita menyimpang dari perjanjian dengan Tuhan. Karena itu kita selalu harus membarui pengakuan dan janji kita. Pembaruan itu kita lakukan dengan belajar dari Firman-Nya. Kita lakukan hal itu tidak secara pribadi saja tetapi juga bersama keluarga kita.
Selain itu kita juga harus mengikuti berbagai kegiatan gereja secara aktif yang membuat kasih kita semakin erat dengan Kristus sebagai Tuahn dan Juruselamat dunia. Dengan demikian kita memiliki kekuatan dalam melakukan tugas apapun di tengah masyarakat. Kita tidak akan mudah goncang karena kita berpegang teguh kepada janji dan kasih-setia Allah yang ditandai dengan karya Yesus Kristus, Tuhan yang menjadi Juruselamat dunia.
Source: Sabda Bina Umat