Minggu II Sesudah Epifania
Minggu, 14 Januari 2018
Renungan Pagi
HIDUP DI DALAM TERANG
Yohanes 1:1-13
“Dalam Dia ada hidup dan hidup itu adalah terang manusia” (ay.4)
Yohanes menyaksikan tentang Yesus. Bahwa Yesus adalah Allah. Bagaimana Yohanes menjelaskannya? Pertama, Yesus adalah Firman (Logos). Firman itu, sejak awalnya bersama-sama dengan Allah dan Firman itu adalah Allah. Allah bekerja menciptakan dunia dan isinya, Firman itu bersama-sama dengan Allah ketika proses penciptaan. Manusia membutuhkan keduanya yakni hidup dan terang. Hidup yang sesungguhnya hanya di dalam Yesus, hidup yang sesungguhnya adalah hidup yang diterangi oleh kasih karunia Tuhan. Karena dalam terang hidup itu kita dapat mengerti tentang Allah dan kehidupan kita. Di dalamnya kita dapat melihat kebenaran Allah serta maksud dan kehendak-Nya bagi kita. Di dalam terang kasih karunia Allah yang memperlihatkan kehendaknya sehingga kita dapat menjalankan kehidupan sesuai dengan maksud dan rencana Tuhan bagi kita.
Jika kita hidup menurut firman-Nya, maka kita akan dapat memaknai hidup kita dengan baik, adil dan benar. Kita tahu mengapa Tuhan menghadirkan kita dalam dunia ini, kita juga tahu apa yang harus kita kerjakan. Kita juga memahami bahwa kita dipakai Tuhan untuk mewujudnyatakan maksud-Nya bagi orang lain. Kita semakin mengenal Allah lewat Dia yang adalah firman-Nya dan kita akan tahu bahwa Tuhan itu begitu agung maka hidup kita hanya untuk memuliakan-Nya.
Hidup yang berarti adalah hidup di dalam terang kasih karunia Allah. Jika terang itu menerangi kita dan kita hidup di dalamnya maka kegelapan tidak akan menguasai kita. Kehidupan dalam kegelapan hanya membuat kita hidup tidak menentu dan tanpa kepastian. Kita tidak mengenal orang lain dan lingkungan kita. Hidup dalam kegelapan hanya membuat kita semakin jauh dari Allah. Kehidupan orang percaya adalah kehidupan di dalam terang. Terang itu membuat kita dapat mengenal dengan baik semua yang Allah maksudkan bagi kehidupan kita. Hidup kita jelas dan terarah serta pasti. Tuhan menuntun kita untuk mengenal orang lain dan hidup kitapun berarti bagi orang lain.
Source: Sabda Bina Umat