Minggu III Sesudah Epifania
Kamis, 25 Januari 2018
Renungan Malam
MENIKMATI HIDUP YANG FANA
Pengkhotbah 9:7-12
“Nikmatilah hidup dengan isteri yang kaukasihi seumur hidupmy yang sia-sia, …” (ayat 9)
Saudaraku yang terkasih, pagi hari tadi kita telah diingatkan tentang kefanaan hidup manusia di dunia. Malam ini, kita dimotivasi oleh Pengkhotbah untuk tetap menikmati hidup meskipun kematian adalah sesuatu yang pasti. Ada dua ranah dalam hidup manusia yang sangat berharga dan patut dinikmati. Pertama, pekerjaan. Pada prinsipnya, pekerjaan adalah anugerah Allah. Bukan kutukan apalagi beban. Karena itu manusia mesti melakukan pekerjaannya dengan sukacita, tekun dan bertanggung-jawab (ayat 10). Namun ia juga harus membiarkan diri dan keluarganya menikmati hasil karya dan jerih lelah dengan makan dan minum dengan hati yang senang (ayat 7). Bukan hanya karena membutuhkannya demi kesehatan, melainkan juga karena hal tersebut merupakan ekspresi syukur bersama kepada Allah, Sumber segala berkat. Selain itu, manusia juga perlu merawat tubuh agar ia dapat bekerja dengan baik, misalnya dengan memakai pakaian yang layak dan menata rambutnya dengan minyak (ayat 8). Ranah kedua yang berharga dalam hidup manusia adalah perkawinan. Alkitab memahami perkawinan sebagai sebuah ikatan yang sah, yang melaluinya Allah memberkati pasutri dalam tanggung-jawab mereka memenuhi bumi (reproduksi) dan/atau saling membahagiakan seorang terhadap yang lain (rekreasi). Agar manusia dapat menikmati kebersamaan mereka dalam perkawinan, maka suami dan istri haruslah bersikap setia (ayat 9), yakni setia untuk saling memahami, melayani dan mengampuni. Dengan melakukannya, maka perkawinan itu pun harmonis dan bahagia. Menurut Pengkhotbah, inilah cara positif dalam menjalani hidup yang fana! Bukan dengan ketakutan, kesedihan, penyesalan ataupun kekuatiran. Melainkan dengan terus bekerja dan berkarya selama Allah masih memberikan umur panjang dan sebelum datang hari-hari gelap karena kemalangan yang tidak terhindarkan.
Selamat menikmati hidup bersama pasangan dan keluarga kita sambil terus bekerja dan berkarya. Tuhan menyertai istirahat kita. Amin.
Source: Sabda Bina Umat