Minggu III Sesudah Epifania
Rabu, 24 Januari 2018
Renungan Pagi
MENDENGAR ALLAH
Yesaya 45:20-21
“Allah yang adil dan Juruselamat, tidak ada yang lain kecuali Aku!” (ay.21a)
Seseorang dikatakan bersalah tatkala ia melanggar sesuatu yang diketahuinya sebagai kebenaran. Israel dinyatakan bersalah oleh Allah karena mereka tetap menyembah ilah-ilah Kanaan, meskipun mereka tahu bahwa hal itu melanggar ketetapan Allah. Kini Israel mesti menjalani hukuman, yaitu hidup sebagai orang buangan di tanah asing, Babilonia. Menurut Yesaya, peristiwa pembuangan itu tidak hanya dipakai Allah mendidik umat kesayangan-Nya tentang kesetiaan dan ketaatan, melainkan juga untuk mengajak bangsa-bangsa sekitar Israel agar percaya kepada-Nya. Allah ingin supaya bangsa-bangsa yang menyembah patung kayu meninggalkan ibadah mereka yang sia-sia. Sebab ilah buatan tangan manusia itu tidak dapat berbuat apa-apa. Mereka tidak berkuasa untuk memberkati dan menyelamatkan hidup manusia (ayat 20b). Karena itu, Allah sendiri berkenan memanggil bangsa-bangsa lain dan mengabarkan sebuah kebenaran sejak purbakala. Bahwa tidak ada Allah lain yang berkuasa di dunia, selain Allah Israel. Dialah Allah yang adil dan Juruselamat bagi seluruh bangsa di dunia. Kepada Dia sajalah ibadah itu mesti dilakukan. Kabar dari Allah tersebut kiranya meneguhkan komitmen kita untuk tetap taat dan setia kepada-Nya apapun situasi yang kita hadapi hari ini. Hidup memang tidak selalu adil, namun kita tahu kepada siapa kita mengharapkan keadilan. Hidup memang penuh risiko dan bahaya, namun kita tahu siapa yang dapat kita andalkan dan kepada siapa kita mengharapkan pertolongan. Ya, Allah adalah satu-satunya Juruselamat yang adil bagi kita! Mari dengarkan kabar yang disampaikan-Nya, maka kita akan berbahagia. Tidak hanya bebas dari hukuman, tetapi juga bebas dari segala ketakutan akibat berbagai takhyul di sekitar penyembahan berhala. Berhala-berhala di zaman sekarang memang sangat menggoda: kekayaan, kecantikan, jabatan, popularitas, kepuasan, dsb. Semua itu ditawarkan dengan berbagai cara dan media.
Waspadalah, jangan sampai kita tergoda dan jatuh ke dalam dosa. Lawanlah dengan sikap takut dan kasih kepada Allah. Selamat berkarya.
Source: Sabda Bina Umat