Minggu V Sesudah Epifania
Sabtu, 10 Februari 2018
Renungan Pagi
DATANGNYA PEMBEBAS
Yesaya 61:1-9
“… Ia telah mengutus Aku untuk menyampaikan kabar baik kepada orang-orang sengsara, …” (ayat 1)
Firman Tuhan ini disampaikan kepada umat Israel yang baru saja kembali dari pembuangan Babel. Mereka tiba di tanah Kanaan, negeri yang porak-poranda dan kota-kotanya menjadi puing-puing. Mereka berangkat pulang dengan semangat, tetapi tiba di sana mereka menghadapi kenyataan yang pahit, sehingga mereka mulai patah semangat dan putus asa. Nabi memberitakan bahwa Tuhan tidak akan membiarkan umat-Nya putus asa dalam kesusahannya.
Si nabi memberitakan bahwa seorang yang diurapi akan tampil. Orang itu adalah Hamba Tuhan yang diutus untuk memberitakan kabar baik (Injil). Di bawah kepemimpinan hamba Tuhan ini, maka Tuhan akan memulihkan keadaan umat-Nya (ay.1b-3), sehingga mereka kaan membangun kembali negeri mereka yang hancur itu (ay.4); akan terjadi pembaharuan (di mana keadilan dan kebenaran akan ditegakkan, keadaan umat akan dipulihkan menjadi imam Tuhan dan pelayan Allah); dan umat akan hidup dalam damai sejahtera lalu diakui sebagai keturunan yang diberkati Tuhan (ay.5-9).
Lukas menulis bahwa ketika Yesus memulai pelayanan-Nya di Nazaret, Ia membaca Yesaya 61:1-2, setelah itu Ia berkata bahwa firman ini digenapi di dalam dan melalui diri-Nya. Menurut Lukas, Yesus memahami misi-Nya dalam terang Yesaya 61. Ia datang membawa kabar baik tentang pembebasan orang-orang tertindas di dunia ini. Yesus inilah yang memanggil orang-orang menjadi murid-murid-Nya untuk memberitakan Injil (kabar baik) dan menjadi saksi-Nya di Yerusalem dan seluruh Yudea dan Samaria dan sampai ujung bumi (Kis. 1:8). Jadi, tugas panggilan gereja di dunia ini adalah melanjutkan misi Kristus; yaitu memberitakan Injil, pelayanan pembebasan bagi orang-orang tertindas, dan mewujudkan damai sejahtera.
Source: Sabda Bina Umat