Minggu VI Sesudah Epifania
Rabu, 14 Februari 2018
Renungan Malam
ALLAH SANGGUP MENYEDIAKAN MAKANAN
Mazmur 78:17-31
“Mereka mencobai Allah dalam hati mereka dengan meminta makanan menuruti nafsu mereka (ayat 18)
Leluhur bangsa Israel telah melihat dan mengalami perbagai bentuk pertolongan Tuhan. Namun apa yang dilihat, diketahui, dan dialami tidak cukup membuat mereka tetap melekat dan mengandalkan Tuhan. Kuasa Allah menaklukkan alam, tidak mengurangi kekuatiran mereka mengenai persediaan makanan. Ayat 19-20 menyatakan bahwa: “Mereka berkata terhadap Allah”. Sanggupkah Allah menyajikan hidangan di padang gurun? Memang, Ia memukul gunung batu, sehingga terpancar air dan membanjir sungai-sungai; tetapi sanggupkah Ia memberikan roti juga, atau menyediakan daging bagi umat-Nya?”. Israel baru saja melihat dan mengalami pertolongan Tuhan, namun mereka kembali meragukan kekuatan kuasa-Nya hanya karena persoalan makanan. Apakah kita juga pernah meragukan kuasa Tuhan karena persoalan pangan, sandang dan papan, sekalipun pada masa lalu kita sudah melihat dan mengalami pertolongan-Nya?
Atas keraguan dan kekuatiran itu, Allah menjadi murka terhadap nenek moyang Israel. Lalu Ia memerintahkan awan-awan dari atas, membuka pintu-pintu langit untuk menurunkan hujan manna dan memberikan gandum kepada mereka. Allah juga menghembuskan angin timur serta menggiring angin selatan untuk menurunkan hujan daging seperti debu banyaknya dan hujan burung-burung bersayap seperti pasir di laut. Alam menjadi pentas Allah untuk menyediakan kebutuhan makanan umat. Di sini Allah kembali meyakinkan Israel bahwa Ia sanggup mengendalikan alam demi memenuhi kebutuhan mereka. Sekalipun geram, Ia tetap setia menyatakan kasih dengan memberikan jalan keluar, sehingga umat dapat makan hingga kenyang. Sayangnya, mereka tetap saja merasa belum puas.
Sikap Israel tersebut membangun murka Allah. Ia membunuh gembong-gembong mereka (para pemuka Israel) dan “menewaskan teruna-teruna mereka”. Nafsu ketidakpuasan mendatangkan murka dari Allah yang penuh kasih. Belajar dari Israel, awasilah nafsu hidup kita agar kita tetap bersyukur dengan apa yang disediakan Tuhan.
Source: Sabda Bina Umat