Minggu V Pra Paskah
Selasa, 27 Februari 2018
Renungan Pagi
TAKUT ATAU TAKJUB
Ibrani 10:26-31
“Tetapi yang ada ialah kematian yang mengerikan akan penghakiman dan api yang dahsyat yang akan menghanguskan semua orang durhaka” (ayat 27)
Pernah mendengah kata phobia? Takut ketinggian (Acrophobia), takut kegelapan (Achluophobia), takut hewan (zoophobia), takut jarum suntik (belonephobia)¸takut keramaian (agoraphobia), dan lain sebagainya. Phobia adalah rasa takut yang berlebihan (tidak nyata) terhadap sesuatu pada masa kini, yang disebabkan pengalaman trauma masa lalu. Kata itu berasal dari kata Yunani “Phobos”. Kata yang sama dipakai dalam ayat 27. Namun, sebenarnya kata itu memiliki arti negatif maupun positif. Arti negatif seperti takut (fright) maupun mengerikan (terrible) atau juga arti yang positif yaitu menakjubkan (awesome). Penghakiman Tuhan di akhir zaman berdampak takut dalam dua hal. Dampak positif, membuat takjub dan semakin hormat untuk mengasihi Dia sepenuh hati dan memuliakan nama-Nya. Tetapi sebaliknya bisa mengerikan karena berdampak sangat buruk, sebagai hukuman tanpa ampun.
Kepada kita ditawarkan dua pilihan: Pertama, percaya kepada Tuhan Yesus, menerima penebusan atas dosa dan setia hidup dalam kekudusan. Dunia tidak menyukai ini, dunia menggoda, bahkan meneror orang percaya. Namun, Sang Penebus tidak akan tinggal diam. Kekuatan, kuasa, hikmat dianugerahkan kepada kita. Iman kita menjadi tangguh serta jaminan kemuliaan kekal dipastikan. Kedua, mengikuti arus dunia. Menyia-nyiakan karya penebusan Tuhan Yesus. Dunia segera memuaskan dahaga akan kuasa, harta, seks dan segala sesuatu yang diinginkan hawa nafsu. Namun, ingatlah bahwa Hukuman Tuhan yang mengerikan akan ditumpahkan sebagai konsekuensi atas segala dosa. Bencana gunung meletus, kebakaran hebat, momok PKI, kecelakaan tragis, kejahatan sadis, tidak sebanding dengan kengerian penghakiman Tuhan. Tuhan hadir dalam nyala api. Ini bukan phobia, tetapi kenyataan di masa depan yang luar biasa menyakitkan dan mengerikan. Pastikan bahwa hari ini anda memilih untuk hidup kudus sebagai orang yang sudah ditebus Tuhan Yesus.
Source: Sabda Bina Umat