Minggu IV Pra Paskah
Jumat, 9 Maret 2018
Renungan pagi
TUHAN YANG MEMULIHKAN
Yeremia 30:1-11
“Sebab, sesungguhnya, waktunya akan datang, demikianlah firman TUHAN, bahwa Aku akan memulihkan keadaan umat-Ku…” (ayat 3)
TUHAN adalah Pelaku yang memulihkan Umat-Nya dengan membawanya kembali ke ‘negeri yang telah diberikan-Nya kepada nenek moyang mereka untuk dimiliki’ (ay. 3b). Umat berada di Pembuangan. Pelaku Pembuangan itu juga TUHAN. Dialah yang menghukum mereka. Peristiwa itu (lih. ay.12-15) bisa saja ditempatkan lebih dalam daripada nas bacaan hari ini, supaya tahapan sebab akibat dan perubahan keadaan terlihat.
Bisa dikatakan bahwa TUHAN tidak tahan melihat umat-Nya mengalami pukulan keras, walaupun Dia sendiri yang melayangkan pukulan (ay.11b), tetapi tidak akan menghabisi mereka. Itu menunjukkan kepada umat-Nya yang ketakutan dan putus asa. TUHAN sendiri yang mematahkan kuk dari tengkuk, memutuskan tali pengikat dan melepaskan mereka dari kerja paksa pada orang asing (ay.8). Pelaku sejarah itu ialah TUHAN.
Keadaan seberat apa pun yang dialami umat dapat berubah karena TUHAN yang menghendakinya. Bahkan Ia memakai raja, yang membuat mereka masuk pembuangan dan memperbudak mereka sebagai ‘alat’ yang memulihkan keadaan umat-Nya (lih. Neh. 2:10; Ezr. 1:1-11). Apa yang difirmankan TUHAN menjadi kenyataan. Di abad ke-20 penguasa Jerman, yang bernama Adolf Hitler ingin membasmi orang Yahudi (istilahnya: ‘genocide’). Diperkirakan ada enam juta orang dimasukkannya ke dalam kamar gas (bd. Est. 3:4-6, 13 ketika orang Yahudi menjadi sasaran pembunuhan). Tetapi setelah Perang Dunia II orang Yahudi itu kembali ke tanah leluhur mereka, bahkan dapat mendirikan negaranya sendiri. Apa yang terasa berat mungkin terjadi bagi orang-orang yang tersingkir itu, justru benar-benar terjadi. Ada kalimat pendek dalam nas (ay.11a): ‘Sebab Aku menyertai engkau, demikianlah firman TUHAN, untuk menyelamatkan engkau’. Itulah kenyataan sejarah di kancah dunia!
Ia mendorong umat-Nya untuk siap sedia bersaksi tentang perbuatan-perbuatan-Nya yang besar (1 Petr.2:9) sebagai ‘terang hidup’ (Yoh. 8:12).
Source: Sabda Bina Umat