Minggu II Pra Paskah
Jumat , 23 Maret 2018
Renungan Malam
ALLAH BEKERJA
Mazmur 136:7-13
“Dengan tangan yang kuat dan dengan lengan yang teracung! Bahwasanya untuk selama-lamanya kasih setia-Nya!” (ayat 12)
Renungan pagi di atas, telah didahului oleh iman akan Allah Trinitas yang berprakarsa. Di pasal 7-13 seolah-olah kita diajak oleh pemazmur untuk melihat betapa Allah yang maha agung itu bekerja seperti manusia. Allah di sini berfungsi sebagai penerang, tetapi juga membebaskan. Bagaimana kita tahu Allah demikian? Pemazmur mengatakan Allah menjadikan benda penerang; matahari dan bulan (bnd. Maz. 121:6), bahkan dengan tangan yang kuat dan teracung membebaskan umat kesayangan-Nya dari perbudakan di Mesir (ay. 11-13). Wah… keren bukan? Allah seperti ini adalah Allah pembebas. Figur Allah pembebas di sini menunjuk pada identitas Yesus Kristus yaitu Dia yang adalah terang dunia yang membebaskan umat dari perbudakan dosa. A. M. Hunter persis menyebut Yesus Kristus adalah Musa baru yang mengeluarkan umat dari dosa sama halnya dengan Musa tatkala atas ijin Allah mengeluarkan umat-Nya dari tanah perbudakan. Ia menerangi hati setiap umat dan memanggil pada terang-Nya yang ajaib.
Bukti cinta kasih Allah terlihat dalam narasi inkarnasi, tetapi juga terwujud melalui keteraturan siang dan malam, ketertiban kosmis, dan harmonisasi waktu. Jika demikian, maka Allah bekerja sampai detik ini. Penting sekarang, apa yang manusia kerjakan untuk Allah? Ya benar… ibadah. Ibadah adalah wujud respons sekaligus sikap iman kita atas kemurahan Allah yang terlebih dahulu bertindak mengasihi kita?
Pagi hari ini mari memahami bahwa bekerja adalah wujud dari ibadah, maka bekerjalah, karena sampai sekarang Bapa pun bekerja, maka Aku pun bekerja (Yoh. 5:17). Bapa bekerja menuntun dan menyertai umat-Nya.
Source: Sabda Bina Umat