Minggu I Pra Paskah
Minggu , 25 Maret 2018
Renungan Pagi
MEMBANGUN RELASI DAN FOKUS
Matius 14:22-24
“Dan setelah orang banyak itu disuruh-Nya pulang, Yesus naik ke atas bukit unutk berdoa seorang diri. Ketika hari sudah malam, ia sendirian di situ” (ayat 23)
Sebagian orang apabila dipuji atau dielu-elukan jadi lupa diri dan sombong serta menuntut orang lain memperlakukannya istimewa. Hal ini berbeda dengan sikap Yesus yang baru saja selesai memberi makan 5.000 orang. Setelah memberi makan orang-orang itu, mereka begitu bersemangat mendukung Yesus dan mau menjadikan Dia sebagai pemimpin. Di sini Yesus tidak tergoda atau terpengaruh dengan pujian dan dukungan orang banyak. Tuhan Yesus malah menyuruh mereka pulang.
Yesus tidak hanya menyuruh orang banyak pulang. Para murid pun disuruh berangkat lebih dulu ke seberang danau Galilea sebagaimana yang diungkapkan dalam ay. 22 & 23. Kemudian Yesus naik ke atas bukit untuk berdoa seorang diri. Apa yang dilakukan Yesus dapat dipahami dalam 2 hal. Pertama, pentingnya doa dalam kehidupan Yesus di tengah-tengah kesibukan pelayanan, dengan mengambil waktu dan tempat yang khusus. Kedua, dengan doa Yesus senantiasa menjaga relasi dan kesatuan-Nya dengan Bapa, dalam hubungan yang erat dan tak terpisahkan, sehingga dalam seluruh karya pelayanan-Nya tetap konsisten dan fokus dalam rangka melaksanakan kehendak Bapa.
Saudara-saudari terkasih adakalanya kita sebagai pengurus atau presbiter sangat mengharapkan adanya pujian serta sanjungan, bahkan mengukur serta menilai diri dari pujian dan sanjungan orang lain. Tanpa disadari hal ini membuat kita menjadi sombong dan lupa diri. Di sinilah kita diingatkan sebagai pelayan-pelayan atau murid-murid Tuhan Yesus, agar tetap fokus pada tugas pelayan yang dipercayakan di tengah-tengah segala kesibukan tugas, agar jangan sekali-kali mengabaikan kesediaan membangun relasi dengan Allah di dalam Kristus. Bukan saja agar kita tetap fokus pada pelaksanaan misi Allah, tapi juga dalam rangka beroleh kemampuan atau kekuatan dalam mengembangkan misi Allah lewat pelayanan dan kesaksian hidup sebagaimana yang dipercayakan Tuhan bagi kita.
Source: Sabda Bina Umat