Minggu I Pra Paskah
Senin , 26 Maret 2018
Renungan Pagi
DARI RASA TAKUT MENUJU IMAN
Matius 14:27-29
“Kata Yesus: “Datanglah!”. Maka Petrus turun dari perahu dan berjalan di atas air mendapatkan Yesus” (ayat 29)
Tahukah kita, bahwa kekuatan yang paling merusak kedamaian dan keutuhan di dalam diri kita adalah ketakutan, sehingga John F. Kennedy pernah mengatakan: “Kita tidak boleh mmbiarkan ketakutan menghalangi kita mengejar harapan-harapan kita”. Artinya, rasa takut akan terus menghantui seseorang jika dia tidak segera mengusirnya. Masalahnya, tidak sedikit orang yang kehilangan kepercayaan diri disebabkan rasa takut yang selalu menghantui. Rasa takut inilah yang membuat seseorang kalah, padahal dia belum bertanding.
Demikian kita memahami keadaan para murid yang tengah berjuang semalam suntuk di atas kapal dari terjangan ombak dan badai. Dalam situasi kegelapan demikian tentu sulit bagi mereka dapat mengenali sosok Yesus yang berjalan di atas air menghampiri mereka. Justru situasi seperti itu, bertambah besarlah ketakutan para murid, mereka mengira bahwa itu adalah hantu (ay. 26). Pada saat mereka ketakutan, Yesus mengatakan, “Tenanglah! Aku ini, jangan takut”, supaya mereka dapat benar-benar mengenal Yesus yang mau memberi harapan atau pertolongan. Inilah yang perlu direspon sebagaimana Petrus mau menyatakan imannya dengan meminta supaya bisa datang kepada Yesus dengan berjalan di atas air. Yesus menganggap permintaan Petrus sebagai respon yang baik.
Berdasarkan bacaan ini, Yesus juga mau mengatakan bagi kita saat ini, “Tenanglah! Aku ini, jangan takut!”. Kata-kata yang sangat menyejukkan dan menguatkan bagi kita yang sedang bergumul karena beban kerja dan krisis keuangan. Itu membuat kita takut dan tidak dapat melihat segala sesuatunya dengan jelas, dan bahkan dapat mengaburkan iman. Namun, pandangan yang terus menerus kepada Yesus dapat menguatkan iman, serta memberikan pengharapan pasti kepada kita. Iman yang teguh membuat kita dapat melangkah dengan pasti dan pengharapan di dalam Yesus, sehingga membuat kita terus bertahan mencapai tujuan akhir.
Source: Sabda Bina Umat