Minggu V Sesudah Paskah
Selasa, 8 Mei 2018
Renungan Malam
SALAM BAGIMU
Mazmur 122:6-9
“… Biarlah orang-orang yang mencintaimu mendapat sentosa” (ayat 6b)
Yerusalem selalu berkesan bagi para pengunjungnya. Kita dapat melihat tembok yang menjamin keamanan, menara yang tinggi, bait Allah yang indah, puri-puri yang menarik serta rumah-rumah penduduk yang berderet dan tersusun rapi. Apalagi jika kunjungan itu dialami selama ibadah raya.
Pemazmur mengalami kekaguman yang hebat itu. Ditambah lagi dengan penglihatannya terhadap Yerusalem yang bukan sekadar pusat ibadah namun pusat keadilan bagi semua orang yang datang ke situ. Pemazmur berdoa bagi kesejahteraan Yerusalem dan kesejahteraan itu kiranya menemani mereka yang mencintai Yerusalem, yaitu mereka yang datang menghadap Tuhan di situ. Pemazmur juga berdoa bagi mereka yang bertugas di lingkungan keamanan (=tembok) dan pemerintahan (=puri) agar mereka diperlengkapi. Doa pemazmur meluas pada semua orang yang melalui ibadah menjadi saudara-saudara dan teman-teman. Siapa yang keluar masuk Yerusalem kiranya disertai “salam” yang menyeluruh dan kekal. Damai sejahtera ini datang dari Tuhan yang hadir dalam rumah-Nya, dan karenanya kebaikan bagi Rumah Tuhan juga harus nampak dalam kebaikan bagi sesama juga.
Dalam perjalanan iman kita memasuki Yerusalem baru, kita diingatkan bahwa di sanalah pusat ibadah dan pusat keadilan. Artinya, perilaku iman yang dituntut adalah penyembahan kepada Allah dan kepedulian untuk mengusahakan kesejahteraan bagi sesame. Mari merenung sejenak, sudahkah kita menyembah Tuhan dengan penuh kekaguman? Kita terpanggil untuk membawa penghiburan bagi yang berduka, kelepasan bagi mereka yang mengalami kepahitan, makanan bagi mereka yang lapar, keadilan bagi mereka yang ditindas dan berdoa bagi kesejahteraan sesama di sekitar kita.
Source: Sabda Bina Umat