Minggu Pemuliaan
Senin, 14 Mei 2018
Renungan pagi
BERKAT DAMAI
Roma 12 : 9 – 18
“ ……berkatilah dan jangan mengutuk” (ayat 14)
Kesakltan membuat kita berpikir. Pikiran membuat kita bijaksana. Kebijaksanaan membuat kita bisa bertahan dalam hidup (John Pattrick).- Batu uji kedamaian di antara kehidupan diwarnai tindakan nyata yang menjadi pilihan orang percaya, terlebih saat tindakan itu terbungkus dalam satu nuansa layaknya satu mata uang dua sisi. Berkat dan kutuk adalah dua hal yang berbeda, tujuannya pun disampaikan secara berbeda. Berkat umumnya disampaikan kepada seseorang agar mendapat hidup yang lebih baik; berkat selalu positif dan baik. Kutuk diberikan untuk mencelakakan atau membuat hidup seseorang susah atau menderita; kutuk selalu negatif.
Bagi Paulus relasi seseorang dengan Tuhan akan menjadi jelas apakah dia akan bertindak terarah pada berkat atau kutuk. Namun pilihan yang tidak dapat disangsikan lagi, Paulus memberi jaminan berkat damai yang membawa kehidupan dan tak akan pernah terpancing untuk melakukan kutuk. Seperti Kisah John Wycliffe, sekitar tahun 1376, memublikasikan doktrin “kekuasaan didirikan dalam anugerah.” Pesan yang sangat kontroversial ini menyatakan, “Injil sendiri cukup untuk memerintah kehidupan umat Kristen di mana-mana.” Wycliffe juga mulai menerjemahkan Alkitab bahasa Latin ke dalam bahasa Inggris serta membagikannya secara rahasia dalam bentuk pamflet dan buku. la melanjutkan pekerjaannya sampai meninggal pada tahun 1384,133 tahun sebelum zaman reformasi. 100 tahun berlalu, barulah membaca Alkitab berbahasa Inggris menjadi hal yang legal. Pihak berwenang agamawi berusaha sebaik mungkin menghilangkan jejak John Wycliffe, sampai menggali kuburannya dan membakarnya setelah 44 tahun ia dikuburkan. Namun yang terjadi adalah setiap abu tubuh John yang dibakar membawa rasa haus yang baru pada Firman Tuhan di seluruh Eropa. Usaha-usaha mereka tidak hanya salah sasaran, namun sebaliknya malahan membantu maksud Kristus. Bagi Paulus, berada di dalam terang kasih Kristus memosisikan umat menjadi benar-benar mentransformasikan diri sebagai orang yang tampil beda melebihi manusia umumnya. Aniaya dan perlakuan buruk justru mendatangkan berkat yang ditampilkan dari cerminan kasih Sang Kristus. “Apa yang ada di depan dan di belakang kita adalah hal kecil dibanding dengan apa yang ada di dalam diri kita.” (Ralph Waldo Emerson).
Source: Sabda Bina Umat