Minggu Pemuliaan
Rabu, 16 Mei 2018
Renungan pagi
ORANG BENAR, PEMBAWA DAMAI
Matius 5 : 9
“… orang yang membawa damai” (ayat 9)
Orang yang tidak berinisiatif melakukan perbuatan baik tidak akan diingat kebaikannya (Anonim). – Pada suatu hari di sebuah kerajaan, seorang raja membuat lomba yang membuat para pelukis tersohor dari negeri-negeri pun berdatangan. ”Lomba melukis berjudul ‘damai sejahtera’. Aku beri waktu 3 hari dan yang terbaik akan aku beri hadiah,” kata sang raja. 3 hari kemudian, cuma 3 pelukis yang berhasil menyelesaikan gambar mereka dan memberikan pada sang raja. Lukisan 1: ada sebuah danau biru yang bening dengan ikan-ikan yang banyak dan di tengah-tengah terdapat perahu kecil serta seorang yang sedang bersiul memancing dengan udara sepoi-sepoi serta langit biru yang cerah. ”lnilah damai sejahtera”, kata pelukis pertama. Lukisan 2: ada sebuah gunung yang hijau, udara khas nan sejuk dengan sawah-sawah… matahari yang cerah, pohon yang rindang… dan 2 orang sedang duduk di bawah pohon sambil tertawa bahagia. “Inilah damai sejahtera”, kata pelukis ke-2. Lukisan 3: sebuah laut yang luas berwarna hitam karena sedang terjadi badai, di tengahnya ada angin topan, langit yang gelap dengan sambaran petir di mana-mana. Ada sebuah batu karang diterjang ombak. Langit hitam pekat, bahkan terlihat abstrak karena warna yang dipakai hanya warna gelap, tapi terdapat 1 batu karang yang ada lubang, di dalamnya terdapat seekor burung pipit sedang bersiul riang.”lnilah damai sejahtera”, kata pelukis ke-3. “Aku setuju dengan lukisan 3”, kata Raja.
Damai sejahtera bukanlah di mana kita sedang dalam keadaan atau posisi nyaman-nyaman saja tanpa masalah. Itu namanya comfort zone (zona aman). Damai sejahtera adalah seseorang yang tetap bisa tersenyum ketika badai masalah datang menerpanya.
Source: Sabda Bina Umat