JUMAT, 22 JUNI 2018
Renungan Malam
GB.17:1,3 -Berdoa
MAU DIDIDIK OLEH FIRMAN TUHAN
2 Raja-Raja 22:12-20
“Pergilah, mintalah petunjuk TUHAN bagiku, bagi rakyat dan bagi seluruh Yehuda… (ay.13)
Raja Yosia mengoyakkan bajunya, setelah mendengar perkataan kitab Taurat yang dibacakan oleh Safan, panitera raja. Tindakan itu adalah simbol/tanda dari rasa penyesalan Yosia sebagai raja atas dosa-dosa yang selama ini telah hidup di antara bangsa Yehuda. Dosa-dosa itu membuat Yehuda berhadapan dengan kehangatan murka Allah yang menyala-nyala.
Sikap Raja Yosia ini berbanding terbalik dengan sikap beberapa orang percaya yang malah tersinggung bila mendengar pemberitaan Firman yang mengoreksi dirinya. Bukannya malu, malah marah. Bukannya menyesal, malah menolak.
Orang yang seperti ini, tidak terbuka hati dan pikirannya pada Firman Tuhan. Kalau sudah tidak terbuka, bagaimana bisa bertumbuh di dalam hidup yang beriman kepada Tuhan? Tuhan Yesus pernah menyindir orang Farisi dan ahli Taurat, “Mereka itu seumpama anak-anak yang duduk di pasar dan yang saling menyerukan: Kami meniup seruling bagimu, tetapi kamu tidak menari, kami menyanyikan kidung duka, tetapi kamu tidak menangis.” (Luk.7:32). Sindiran itu diberikan oleh Yesus sebagai peringatan bahwa kendala dari Firman Tuhan hadir dalam hidup mereka adalah kedegilan hati mereka sendiri.
Seringkali terucap dalam doa epiklese kalimat, ‘membuka hati dan pikiran‘. Ucapan itu makna sesungguhnya adalah mau menerima Firman dengan penuh kesungguhan, kerendahan, dan kejujuran. Bukan hanya mau dipuaskan atau mendengar yang menyenangkan hati dan telinga, tapi juga siap dididik, ditegur oleh Firman Tuhan. Melalui bacaan malam ini, kita dapat belajar dari Raja Yosia bagaimana cara merespon Firman Tuhan dengan benar, bukan dengan menutup telinga dan hati. Sebab Firman memang bertujuan untuk menyatakan kesalahan, memperbaiki kelakuan, dan untuk mendidik orang dalam kebenaran (2 Tim.3:16).
GB 118:1,2
Doa : (Ya Tuhan, ingatkan kami selalu untuk sungguh-sungguh merendahkan diri dan jujur ketika berhadapan dengan Firman-Mu)
Source: Sabda Bina Umat