KAMIS, 12 JULI 2018
Renungan Malam
GB.69 : 1 – Berdoa
PERSEMBAHAN YANG HIDUP
Matius 16:24-28
Karena barangsiapa mau menyelamatkan nyawanya, ia akan kehilangan nyawanya, tetapi barangsiapa kehilangan nyawanya karena Aku, ia akan memperolehnya (ay.25).
Seiring pekerjaan pelayanan, kita sering menghubungkan ‘korban‘ dengan pemberian berupa uang atau materi lainnya. Untuk itu kita mengutip Roma 12:1 ‘persembahan yang kudus, yang hidup dan berkenan kepada Allah‘. Padahal uang yang diberikan itu benda mati, bukan benda hidup. Jadi apakah yang dimaksud dengan “persembahan yang hidup‘? Bacaan ini mengajak kita menyusuri pemahaman tentang karya pelayanan dan aktivitas kehidupan pribadi.
Orang banyak berpendapat melayani sangat berhubungan dengan aktivitas program gerejawi. Pemahaman ini sempit. Tidak membuka wawasan orang Kristen, bahwa semua pekerjaan yang sesuai dengan kehendak Altah, jika diiakukan dengan
sepenuh hati merupakan karya layan yang konkrit. Yesus berkata : “Pikullah salibmu dan ikuilah Aku”. Dengan kata lain Yesus menganjurkan, lakukanlah pekerjaan yang dipercayakan, sambil meneladani sikap Yesus. Apakah sikap Yesus yang perlu dicontohi? Mengorbankan miliknya yang terbaik demi keselamatan sesama, sebagaimana Yesus telah memperlihatkannya. Korban adalah milik pribadi yang amat berharga. Hidup, tubuh-jiwa-roh, merupakan milik yang termahal yang kita punya. Pelayanan meminta korban yang tidak sediklt jumlahnya. Kita sering meninggalkan urusan rumah tangga, pendidikan anak, berkorban waktu dan sebagainya, agar dapat menolong dan membebaskan sesama dari masalah pelik. Korban itu jauh lebih besar jumlahnya dibandingkan dengan nilai rupiah. Allah memperhitungkan pengorbanan kita; sebab itu, Yesus berkata: “Siapa yang mempertahankan nyawanya akan kehilangan nyawa; tetapi orang yang kehilangan nyawanya karena Aku akan memperolehnya berlipat ganda.” Marilah kita melayani dengan tidak memperhitungkan untung rugi. Allah pasti memberikan rachmat kepada tiap
orang yang rela melayani dengan sukacita.
GB.69 : 2
Doa : (Kristus, kami serahkan seluruh hidup kami hanya bagi kemuliaan-Mu)
Source: Sabda Bina Umat