Sabtu, 4 Agustus 2018
Renungan Pagi
KJ 441:1 – Berdoa
PENGOSONGAN DIRI KUNCI DI HADAPAN TUHAN
Mazmur 69:20-30
“Engkau mengenal celaku, maluku dan nodaku” (ay 20a)
Cerita tentang anak yang ribut dengan ibunya dalam renungan kemarin itu dan si ibu yang berhasil berbaikan dengan anaknya. bukan karana si ibu mengasihi anaknya seumur hidupnya saja. Itu bisa dilakukan si ibu karena ia tahu juga kekuatan dan kelemahan anaknya. Tidak bisa sempurna dan manyeluruh pengetahuan itu, Karena ia dan anaknya adalah manusia yang tidak bisa mengenal sesamanya serta sempurna. Tetapi sebagian besar dari karakter dan peringai si anak diketahui oleh ibunya melebihi orang lain.
Hanya Tuhan yang dapat mengenal manusia secara sempurna, baik kekuatan dan kelebihannya, maupun kelemahan dan kekurangannya. Mengakui kelemahan dan kekurangan seseorang adalah hal yang langka. Bagi Pemazmur, di hadapan Tuhan tidak ada yang tersembunyi. Ketika mazmur ini dikaitkan dengan Daud dan pengakuan seperti itu menjadi bagian dari Mazmur ini, orang bisa memahaminya, karena Daud terlibat secara pribadi maupun politik dengan Tuhan. Dalam situasi krisis, Daud bukan saja tahu bahwa Allah atau Tuhan dapat diandalkan, karena itu adalah fakta, bukan sekadar harapan. Pengakuan itu adalah wujud pengosongan diri Daud di hadapan Tuhan.
Sering manusia tidak sadar bahwa pengosongan diri adalah syarat bagi kehadiran kuasa ilahi dalam kehidupannya. Tunan tidak memperlakukan manusia bagaikan mesin atau robot. Kalau itu yang ingin Tuhan lakukan, sudah tentu Tuhan akan lebih suka memakai malaikat dari pada manusia dalam melaksanakan misi-Nya. Lalu mengapa Tuhan harus bekerja dengan manusia? Sudah tentu itu semua terjadi karena kasih sayang Tuhan terhadap manusia. Dengan begitu manusia dapat merasakan dan memaknai kasih sayang Tuhan itu. sehingga manusia dapat mengandalkan Tuhan sepenuhnya dalam hidupnya.
KJ 441:2
Doa : (Ampuni kami karena kami sering gagal dalam mengosongkan diri kami di hadapan Tuhan)
Source: Sabda Bina Umat