KJ.387 : 1 – Berdoa
MENJAGA IMAN, MERANGKUL YANG JATUH, MENJAGA DIRI TETAP UTUH
Yudas 1 : 21 -23
“Peliharalah dirimu demikian dalam kasih Allah…” (ay.21)
Penebusan Kristus yang dianugerahkan secara cuma-cuma sepintas terkesan terlalu longgar. Akibatnya, banyak orang Kristen memandang dosa terlalu ringan, karena mudah diampuni sehingga mudah pula berbuat dosa. Pengampunan dosa tidak dimaksudkan untuk memberi kesempatan bersikap seperti itu. Kita diampuni supaya hubungan kita dengan Allah menjadi baik, tidak terganjal oleh dosa lagi. Kalau kita punya hubungan baik dengan Allah, maka kita tentu tidak akan melakukan apa yang tidak disukai Allah. Jika kita senang berbuat dosa, maka kita tidak berada dalam hubungan yang baik dengan Allah, artinya kita tidak menghargai hubungan baik itu. Itu berarti kita tidak memanfaatkan pengampunan Allah. Jadi, kalau Allah mengampuni segala dosa kita, dimaksudkan agar kita tidak dikuasai oleh dosa, bahkan agar kita punya peluang untuk tidak tunduk pada dosa. Bila kemudian kita merasa bebas berbuat dosa, maka sesungguhnya kita telah menyia-nyiakan peluang itu, dan membiarkan diri kita dibinasakan olehnya. Ada sebagian dari anggota jemaat yang goyah dan ragu-ragu, sehingga mulai terpengaruh oleh ajaran sesat, bahkan ada yang telah semakin jauh bergabung dengan kelompok tersebut.
Penulis Surat Yudas menasihatkan jemaat untuk segera merangkul mereka. Bagi yang mulai ragu dan goyah, datangi dan teguhkan iman mereka. Jangan dikucilkan, atau dibiarkan meragu sendiri. Bagi yang sudah jauh terlibat, tetaplah upayakan menarik dan meraih mereka kembali dalam kasih dan penerimaan yang tulus. Jika memang tak bisa diajak kembali, biarkan mereka dengan kekerasan hati dan pilihannya sendiri, sembari umat harus tetap waspada agar tidak jatuh dalam godaan saat hendak mengajak mereka kembali (ay.23).
KJ.387:3
Doa : (Ya Bapa, teguhkanlah hati kami untuk tetap setia sampai akhir)
Source: Sabda Bina Umat