GB.79 : 1,2 – Berdoa
YANG DITINGGIKAN, YANG DITUNDUKKAN
Yesaya 2:11-17
“Manusia yang sombong akan ditundukkan dan orang yang angkuh akan direndahkan; hanya TUHAN sajalah yang maha tinggi pada hari itu” (ay.17)
Lagu “Killing Floor” adalah lagu yang disukai oleh gitaris Eric Clapton yang dijuluki God of Guitar. Jari-jari tangan kirinya bergerak menakjubkan di atas fret gitar memainkan lagu yang katanya susah itu. Pada satu kesempatan konser, Clapton dan bandnya, Cream, menyilakan seorang anak muda pemalu tampil dengan gitarnya.
Anak muda itu menyalakan amplifier dan menyetel tombol-tombol-nya hingga 10. Tidak ngomong apa-apa. Semua orang bingung melihatnya. Volume di gitar Statosfernya dipelankan supaya imbang. Mereka semua geleng-geleng kepala. Bakal keras nih suaranya. Anak muda itu pun mendapat kesempatan aksi solo dengan lagu kesukaan Clapton. Clapton hanya terperanjat melihat permainan gitarnya. Permainan gitarnya terlampau lincah. Clapton segera meninggalkan panggung. Dia agak marah dan mengatakan pada orang yang telah membawa anak muda itu; “Kamu tidak memberitahu saya, dia begitu bagus.”
Mendapat Sanjungan dan dianggap lebih dari yang lain dapat membuat seseorang senang. Sanjungan yang diterima merupakan pengakuan dari orang lain bahwa dirinya lebih baik. Beberapa orang berusaha tetap merendah dengan sanjungan yang diterima. Mereka menganggap sanjungan tersebut tidak layak diterimanya. Namun tidak sedikit juga yang memenuhi ruang ingatan di kepalanya dengan sanjungan hingga menjadi besar kepala.
Nabi Yesaya mengingatkan para petinggi di Yerusalem agar tidak menyombongkan diri. Karena pada saatnya nanti, Tuhan akan menundukkan dan merendahkan mereka. Mereka akan melihat bahwa kekuasaan hanya ada pada Tuhan. Tidak ada di alam ini yang melebihi Tuhan. Dia adalah Allah Yang Mahakuasa. Bertahun-tahun kemudian Clapton masih malu mengingat pengalaman itu. Anak muda yang pemalu itu pun kelak menjadi terkenal. Para pemain gitar mungkin mengetahui namanya : Jimi Hendrix.
GB.79:3
Doa : (Tuhan, ajarlah kami untuk tidak membiarkan diri larut dalam sanjungan, sehingga melupakan kebesaran kuasa-Mu; juga ajar kami menundukkan hati di hadapan setiap orang)
Source: Sabda Bina Umat