GB.122 – Berdoa
MEMBAWA DAMAI BUKAN KEANGKUHAN
Obaja 1:1-7
“Keangkuhan hatimu telah memperdayakan engkau,…” (ay.3″)
Pada tahun 1981 Perserikatan Bangsa-bangsa mengumumkan peringatan Hari Perdamaian Sedunia yang dilaksanakan pada hari Selasa ketiga di bulan September. Hari Perdamaian dimaksudkan untuk “memperkuat cita-cita perdamaian dan mengurangi ketegangan dan sebab konflik ….” Ketegangan hubungan dan konflik dalam masyarakat seringkali disebabkan oleh sikap meremehkan. Beberapa peperangan besar terjadi karena keinginan menguasai dan sikap memandang rendah pihak lain.
Hubungan Edom dan Israel tidak harmonis; Edom musuh Israel. Ketidak-harmonisan bisa ditelusuri hingga ke cerita tentang Esau (Edom) dan Yakub (israel). Pada satu kesempatan, karena lapar dan haus, Esau memandang rendah hak kesulungannya. Padahal itu adalah hak untuk meneruskan janji Tuhan tentang keturunan, tanah dan berkat yang telah dijanjikan kepada Abraham dan Ishak. Kelak Esau merasakan sendiri, di mana Yakub memperoleh berkat yang telah dipandangnya rendah itu.
Ketika Babel menyerang Yehuda, bisa dimengerti Edom malah bersorak-sorak. Bahkan mereka merampas tanah dan harta benda serta menawan para pengungsi dari Yehuda untuk diserahkan ke Babel. Ini adalah kejahatan Edom.
Bangsa Edom bukan bangsa yang besar. Kejayaannya pun tidak sesemarak bangsa-bangsa di sekitarnya. Namun, mereka bersikap angkuh. Mereka berpikir bahwa musuh tidak akan menghancurkan mereka, karena mereka memiliki kota-kota berbenteng yang dibangun di gunung-gunung. Namun, Tuhan menetapkan penghukuman bagi Edom. Mereka akan dihancurkan.
Penghukuman pun akan diterima oleh setiap orang yang berpikir seperti Edom; bukannya mengandalkan Tuhan dan membangun persekuruan yang indah, malah mengandalkan diri sendiri dan bersikap merendahkan pihak lain.
Pada tahun 2001 PBB mengumumkan bahwa tanggal 21 September setiap tahun diperingati sebagai Hari Perdamaian Sedunia. Marilah membawa damai, bukan keangkuhan dan sikap meremehkan.
GB. 370
Doa : (Tuhan, bimbinglah kami untuk menjadi pembawa damai)
Source: Sabda Bina Umat