GB.126 : 1 – Berdoa
DARI KEANGKUHAN MENUJU KEKEJAMAN
Obaja 1:8-16
“Janganlah memandang rendah saudaramu, pada hari kemalangannya,…”(ay.12”)
Perjalanan dari gereja Pancaran Kasih di desa Bangunsari, Pesawaran ke gereja Zebaoth di Desa Bangun Rejo, Lampung Tengah dapat ditempuh dengan 2 cara: melalui jalan raya atau melewati jalan perkebunan sawit. Sebenarnya, lebih dekat melewati perkebunan sawit. Masalahnya, pada saat itu perkebunan-perkebunan sawit yang sepi adalah tempat ideal bagi para begal sepeda motor melaksanakan aksi perampasan. Sudah dua pendeta perempuan GPIB yang merasakan aksi begal di perkebunan sawit itu. Yang satu, karena diancam senjata, memilih menyerahkan kendaraan bermotornya, dan yang satu lagi, kejar-kejaran yang ‘heroik‘ dengan begal dan selamat.
Perampasan milik orang lain adalah tindakan yang kejam. Namun, Edom bukan saja merampas milik orang lain, tapi juga merampas milik korban perang. Penyerbuan Babel ke Yerusalem mengakibatkan kehancuran total dan penjarahan. Bait Allah pun turut dijarah dan dihancurkan. Banyak orang Yehuda yang mengungsi. Edom mengambil kesempatan. Barang-barang para pengungsi dari Yehuda dijarah oleh orang Edom. Tidak hanya itu, para pengungsi ditangkap dan dijual sebagai budak.
Nabi Obaja menyampaikan kemarahan Tuhan atas tindakan Edom. Ketika Yehuda mengalami kesusahan, Edom justru bersenang-senang atas kesusahan Yehuda, musuhnya. Mereka tidak lagi memperhitungkan ada kaitan satu keturunan mereka dengan Yehuda, sama-sama berasal dari Abraham dan Ishak. Akibatnya, Tuhan menghukum mereka lebih dari kejahatan mereka.
Banyak orang merasa senang ketika musuhnya jatuh. Tidak sedikit yang berpikiran, bila perlu, kesusahannya dibuat tambah susah lagi. Sikap dan pikiran ini adalah bentuk keangkuhan yang kejam. Keangkuhan muncul karena melihat orang lain Iebih lemah. Namun jika kelemahan itu adalah kemalangan dan penderitaan, maka keangkuhan itu telah berkembang menjadi kekejaman.
GB.126:2
DOa : (Tuhan, ajarkan kami untuk memmki kepekaan terhadap kemalangan dan penderitaan di sekitar kami)
Source: Sabda Bina Umat