KJ.2:1,2 – Berdoa
BERIBADAH DENGAN BENAR KEPADA ALLAH
Maleakhi 3 : 1 – 3
“Siapakah yang dapat tahan akan hari kedatangan-Nya? Dan siapakah yang dapat tetap berdiri, apabila Ia menampakkan diri? Sebab Ia seperti api tukang pemurni logam dan seperti sabun tukang penatu.” (ay.2)
Apakah yang paling kita sukai pada saat beribadah? Menyanyi? Berdoa? Mendengar khotbah? Bagaimana jika ketika kita beribadah, kita tidak dapat yang kita sukai? Kita terima saja atau memutuskan untuk berikutnya mencari tempat ibadah yang sesuai dengan yang kita harapkan? Atau mencari tahu siapa yang akan mengisi ibadah dulu: siapa Paduan Suara Vocal Groupnya? siapa Pengkhotbahnya? Atau siapa pemusiknya? Apakah begitu? Ibadah dan beribadah semestinya dipersiapkan dengan benar oleh jemaat yang akan hadir, oleh setiap petugas yang akan melayani! Ibadah dan beribadah kepada Allah semestinya dilakukan dalam rasa takut, gentar dan dalam ketakjuban akan Allah yang hadir dalam ibadah serta berkenan menjumpai kita melalui firman-Nya.
Perilaku dan hidup ibadah umat pada masa nabi Maleakhi, sebagian dilakukan dalam ketidaksungguhan dan ketidakbenaran; Ibadah yang dilakukan hanya sebatas rutinitas bahkan mengkhianati makna ibadah kepada Allah! Umat beribadah dengan munafik! Nabi diutus Allah untuk memperingatkan mereka. Ibadah kepada Allah adalah sebuah keistimewaan! Allah Pencipta, Pemilik dan Penyelamat, berkenan menjumpai milik-Nya! Karena itu tidak ada alasan bagi umat untuk beribadah dengan tidak benar! Pagi ini, mari kita awali seluruh langkah dan karya kita di hari ini, dengan beribadah kepada Allah dengan benar! Allah hadir bagi kita, Ia menyucikan dan memurnikan kita, Ia memberkati kita!
KJ.2 : 3,4
Doa : (Ya Allah tuntun dan bimbing kami untuk beribadah dengan benar kepada-Mu)
Source: Sabda Bina Umat