TAHUN BARU
GB.215:1 – Berdoa
TERLENA BERKAT
Yesaya 40:9-11
Seperti seorang gembala Ia menggembalakan kawanan ternak-Nya dan menghimpunkannya dengan tangan-Nya… (ay.11)
Seorang anak bernama Kaot mendapat kunjungan tante yang pernah turut mengasuhnya saat masih bayi. Hampir 4 tahun mereka tak berjumpa. Si tante membawakannya beberapa hadiah mainan dari kota. Kaot pun sangat senang menerimanya. Ia segera membawa mainan itu keluar rumah dan begitu asyik memainkannya bersama anak-anak tetangga. Tante yang sangat rindu dengan keponakannya itu sudah lama berharap bisa memeluk dan bermain lagl dengan Kaot. Namun ternyata Kaot lebih memilih
bermain dengan hadiahnya dari pada si pemberi hadiah.
Dalam perikop saat ini Allah digambarkan seperti seorang gembala. Gambaran seperti ini ada banyak di dalam Alkitab. Sebagai Gembala Agung, Allah memberi perlindungan bagi domba-domba-Nya dari segala macam ancaman, memastikannya tidak kelaparan dan kehausan, menghimpun dan mengarahkannya ketujuan yang benar. Ketika domba-domba-Nya melakukan kesalahan, Allah tetap memberi pengampunan dan menolong mereka yang tersesat. Gembala yang menjadi kebanggaan bangsa Israel di tengah allah-allah lain yang dimiliki berbagai bangsa di sekitarnya.
Sayangnya, sampai saat ini banyak domba yang terlena dengan segala kebaikan dan berkat Tuhan. Tujuan hidup lebih terarah pada berkat seperti kesehatan, rezeki, jabatan, pendidikan, prestasi dan sebagainya, dari pada kepada Sang Gembala. Seperti cerita tentang Kaot di atas, kita sering lupa bahwa Sang Pemberi berkat rindu akan hubungan yang dekat dan mesra dengan domba-domba-Nya. Ia menantikan syukur dan kesetiaan kawanan domba milik-Nya. Marilah kita mengingat kembali, dari tahun-tahun yang kita lalui sudah sejauh mana hubungan kita dengan Sang Gembala, Tuhan kita. Apakah mungkin kualitas iman dan kehidupan kita masih seperti Kaot yang lebih asyik bermain dengan hadiahnya?
GB. 215 : 2
Doa : (Tuhan, tumbuhkan selalu benih-benih kerinduan dalam diri kami untuk selalu bersekutu dengan-Mu dan mengutamakan Engkau dalam hidup ini daripada sekedar mengharapkan berkat dari-Mu)
Source: Sabda Bina Umat