TAHUN BARU
GB.298:1,2 – Berdoa
SIAPA DIA?
1 Timotius 2:5-7
Allah itu esa dan esa pula Dia yang menjadi pengantara antara Allah dan manusia, yaitu manusia Kristus Yesus (ay.5)
Seorang teman yang berbeda iman pernah bertanya dengan nada sinis, “mengapa orang Kristen percaya bahwa Tuhan itu satu tapi juga tiga, dan bisa menjadi seorang manusia bernama Yesus?” Karena tidak ingin terjadi perdebatan teologi yang panjang, saya menjawab dengan ringan dan retoris. “Kalau memang Tuhan itu Mahaesa dan Maha segalanya, mengapa Ia tidak bisa menjadi apapun atau siapapun, bahkan menjadi seribu?” tutur saya sambil tersenyum. Ia pun tersenyum kecil dan tidak melanjutkan pertanyaannya.
Ketika Paulus mengatakan bahwa Kristus adalah pangantara antara Allah dan manusia, tidak banyak orang yang memahami dan mengimaninya. Hakikat Yesus sebagai manusia yang terlahir di kandang binatang sekaiigus sebagai Allah yang esa, Penebus manusia, (ay. 5-6) adalah sesuatu yang sulit untuk diterima oleh pikiran manusia pada umumnya. Tak heran pada akhirnya Yesus dibenci bahkan disalibkan oleh orang-orang yang ingin diselamatkan-Nya. Bagaimanapun, seperti dijelaskan dalam firman Tuhan saat ini, Yesus adalah sehakikat dengan Allah yang esa; pribadi Allah yang menjadi pengantara dan penyelamat.
Banyak orang Kristen yang hanya mengakui Yesus Kristus sebagai Tuhan karena kebiasaan praktis yang ia dapatkan sejak kecil. Samentara mengimani Yesus sepenuhnya sebagai Tuhan tidak berbanding lurus dengan pengakuan itu. Ini terlihat dari hidupnya yang tidak mencerminkan hidup dalam Kristus. Ke gereja dan beribadah tetap dilakukan, tapi korupsi, dendam, kebencian, zinah, dusta, perselingkuhan, keserakahan, serta pesta pora masih saja dipelihara. Ada yang bekerja dengan upah yang bertambah. tetapi rasa syukur kepada Kristus tetap biasa saja.
Sebelum kita menutup hari ini dengan beristirahat, mari jawab dengan jujur secara pribadi, siapakah Yesus sebenarnya bagi Saudara?
GB.73:3,4,5
Doa : (Ya, Bapa, ajarlah kami, anak-anak-Mu untuk selalu dekat dengan-Mu, serta semakin memahami dan mengimani Yesus sebagai jalan, kebenaran dan hidup sampai kami menutup mata).
Source: Sabda Bina Umat