MINGGU II SESUDAH EPIFANIA
KJ.279:1 – Berdoa
TEGAKKAN KEADILAN
Ayub 32:17-22
Aku tidak akan memihak kepada siapapun dan tidak akan menyanjung-nyanjung siapapun, (ay 21)
Jam “refree third eye” adalah sebuah jam tangan yang diciptakan bagi para wasit yang memimpin pertandingan sepakbola. Wasit adalah orang yang paling bertanggung jawab untuk kelancaran pertandingan dan membuat keputusan-keputusan yang tepat dalam waktu yang singkat, sehingga dalam pertandingan tidak terjadi kericuhan. Dengan mempergunakan jam tangan ini wasit dapat mengetahui dengan sebenarnya kesalahan yang dilakukan oleh pemain. Dengan demikian akan meminimalisir keputusan yang kurang tepat dalam suatu pertandingan, sehingga pertandingan dapat berjalan dengan lebih adil.
Perdebatan antara Ayub dengan Bildad, Elifas dan Zofar tak terhindarkan lagi. Mengikuti perdebatan keempat sahabatnya, Elihu tidak dapat menahan diri lagi, maka ia pun merasa harus ikut terlibat dalam perdebatan keempat sahabatnya. Dalam menyampaikan pemikirannya ia tidak sekadar ingin menyalahkan, namun demikian ia berusaha untuk bersikap adil dengan tidak memihak salah satu dari keempat sahabatnya tersebut. Memang dari sisi usia, Elihu lebih muda daripada keempat sahabatnya, namun ia mencoba memberikan pemikirannya.
Bersikap adil dalam menghadapi suatu persoalan tidaklah mudah, apalagi jika yang terlibat dalam perdebatan tersebut adalah orang-orang terdekat dengan kita. Ingatlah sumber keadilan asalnya dari Tuhan, hanya kepada-Nya kita memohon agar Roh Kudus bekerja dan memberi hikmat yang memampukan kita dalam segala waktu dapat bersikap adil. Sekalipun terkadang dapat menyakiti diri kita sendiri, namun demikian belajarlah selalu bersikap adil.
KJ 379:6
Doa : (Tolong kami Tuhan agar dapat bersikap adil dalam segala pola pikir, tingkah laku dan tutur kata kami).
Source: Sabda Bina Umat