MINGGU III SESUDAH EPIFANIA
KJ.239:1 – Berdoa
HIKMAT DALAM UCAPAN DAN TINDAKAN
Yakobus 3:13-16
“Siapa diantara kamu yang bijak dan berbudi? Baiklah ia dengan cara hidup
yang baik menyatakan perbuatannya…..{ay.13)
Egoisme adalah suatu pemahaman yang menekankan kepentingan diri sendiri dibandingkan banyak orang. Seorang yang egois tidak akan begitu memikirkan kebutuhan orang lain. Ia selalu berupaya untuk memenuhi kebutuhannya terlebih dahulu. Ia juga tidak bagitu peduli dengan perasaan orang lain. Saat ia mengucapkan sesuatu, ia tidak peduli apakah perkataan itu melukai perasaan orang lain atau tidak. Dalam hal ini, ada pepatah yang mengatakan bahwa lidah itu bagai pedang bermata dua. Satu sisi mengarah kepada orang lain, sedangkan sisi lain mengarah kepada diri sendiri. Artinya jika ucapan seorang yang egois itu melukai orang lain, maka ucapan itu juga melukai dirinya sendiri.
Bacaan pagi ini berbicara tentang hikmat yang lahir dan kelemah-lembutan. Hikmat muncul daiam dua bentuk yaitu ucapan dan perbuatan. Hikmat yang benar akan nampak melaiui ucapan dan perbuatan yang benar. Jika ucapan dan perbuatan tidak benar, maka orang itu belum tentu berhikmat. Kalaupun ia menyatakan bahwa apa yang ia ucapkan atau katakan itu hikmat, maka hikmat itu belum tentu datang dari Tuhan. Hikmat yang datang dari Tuhan akan mendorong kita untuk berbicara dan melakukan sesuatu dengan benar. Namun, hikmat yang kita terima dari dunia tidak mendorong kita seperti demikian. Hikmat dari dunia mendorong kita untuk mengejar ketenaran, popuiaritas, uang, dan lainnya.
Hikmat dunia dapat kita ketahui dari persoalan yang sederhana yaitu ucapan dan tindakan. Ucapan yang menjatuhkan sesama serta tindakan yang mencelakakan sesama merupakan tanda seseorang mendapatkan hikmat dari tempat yang salah. Seorang yang hidup dalam Tuhan akan waspada terhadap ucapan dan tindakannya. Ia tidak dengan sembarangan bicara dan bertindak. Ia akan meminta tuntunan Tuhan dalam segala sesuatu. Dengan demikian, ia akan mendapatkan hikmat dari Tuhan. Ucapan dan tindakannya pun akan mengarah pada kebenaran Tuhan.
K.J. 239 : 2
Doa : (Tuhan, berilah aku hikmat agar aku dapat berhati-hati dalam berkata-kata dan bertindak)
Source: Sabda Bina Umat