MINGGU VI SESUDAH EPIFANIA
GB.331 :1 – Berdoa
MENGERAHKAN POTENSI BAGI TUHAN
1 Raja-Raja 5:13-18
Raja Salomo mangerahkan orang rodi dari antara seluruh Israel (ay.13a).
Berbicara tentang pokok pembangunan masyarakat, terkait erat dengan “pemberdayaan masyarakat.” Hal ini berhubungan dengan “people centred.” Pembangunan yang berpusat pada masyarakat.
Pada periode awal orde baru, pemerintah Indonesia memakai sistem GBHN 25 tahun. Gereja-gereja di Indonesia termasuk GPIB juga menggunakan sistem program jangka panjang dalam rangka pelayanan dan kesaksiannya. Pemikiran ini sedikit banyak mengikuti alur Rostow dengan lima tahap proses pembangunannya, meliputi:
(1). Masyarakat tradisional yang mengandalkan tenaga fisik dengan sektor utama penanian.
(2). Persiapan menuju tinggal landas.
(3). Tinggal landas pertumbuhan ekonomi meningkat dengan prioritas pembangunan di sektor industri.
(4). Masyarakat dewasa menggunakan teknologi modern dalam aktivitas ekonomi.
(5). Masa tingginya konsumsi masyarakat.
Perikop ini fokus pada pembangunan rumah Allah, pusat mental spiritual yangdipercayakan kepada raja Salomo, putera raja Daud. Raja Salomo memberdayakan mayoritas rakyatnya. Ia mengerahkan 30 ribu orang rodi diantara orang Israel, yang bekerja sekalipun harus menempuh perjalanan pulang pergi ke Libanon. Ia juga kerahkan 70 ribu kuli dan 80 ribu tukang pahat di pegunungan.
Para mandor yang mengawasi sebanyak 3.300 orang. Serius!
Mereka bekerja keras membangun rumah Tuhan, pusat pembangunan mental spiritual. Gereja-gereja masa kini perlu peduli khususnya dalam konteks pembangunan karakter spiritual. Gereja
terpanggil untuk mengerahkan dan melibatkan potensi yang ada di dalam jemaat bagi kemuliaan nama Tuhan.
GB. 331:2
Doa: (Malam ini kaml mohon Tuhan memberkati setiap usaha membangun rumah Tuhan, tempat umat-Mu berlbadah. Semoga berhasil oleh kuasa kasih-Mu, Tuhan kami)
Source: Sabda Bina Umat