MINGGU III PRAPASKAH
KJ.363 : 1,2 – Berdoa
MEMBANGUN IBADAH AKTUAL
Roma 12:1-8
Karena itu, saudara-saudara, demi kemurahan Allah aku menasihatkan kamu, supaya kamu mempersembahkan tubuhmu sebagai persembahan yang hidup, yang kudus dan yang berkenan kepada Allah: itu adalah ibadahmu yang sejati (ay-1)
Amanat Pengutusan dalam ibadah-ibadah GPIB, tidak jelas!” begitu pernyataan seseorang dalam suatu kegiataan pembinaan jemaat. Benarkah demikian?
Rumpun-rumpun ibadah yang digunakan dalam ibadah GPIB bukanlah sekadar uraian dan kumpulan kalimat yang terangkai dengan baik. Sebaliknya, sebagai Gereja, GPIB dalam perjalanan pemikiran dan pergumulan teologis, térus menggumuli rumusan-rumusan yang digunakan dalam ibadah-ibadah. Pertama, amanat pengutusan dalam tata ibadah yang berlaku justru dibangun karena dasar Alkitabiah sebagaimana Rasul Paulus sampaikan dalam Surat Roma pasal 12 ini bahwa ibadah bagi orang percaya tidak berhenti dalam ruang dan waktu ibadah ritual! Melainkan ibadah ritual menjadi dasar dan dilanjutkan dalam ruang dan waktu ibadah aktual, yaitu kesaksian hidup sehari-hari. Kedua, amanat pengutusan dirumuskan dengan pertimbangan konteks jemaat GPIB yang beragam, mulai dari kota Megapolitan sampai dengan ke daerah terpencil, terluar dan di pedalaman; sangat kaya ruang dan waktu ibadah aktual dari jemaat GPIB.
GPIB sebagai gereja mengutus seluruh warga jemaatnya untuk melanjutkan hidup beribadahnya di ruang keluarga, di ruang sekolah kampus, di ruang pekerjaan usaha, di ruang pergaulan di tengah masyarakat. Seluruh warga jemaat diutus menjadi jemaat misioner yang membangun ibadah bukan hanya di dalam ruang dan tembok gedung gereja; melainkan lebih dari itu, jemaat juga mau membangun ibadah aktualnya dalam rumah besar Indonesia.
KJ. 363 : 3,4
Doa : (Ya TUHAN, terimalah hidup kami ini sebagai persembahan yang hidup, kudus dan berkenan kepada-Mu)
Source: Sabda Bina Umat