HARI MINGGU III SESUDAH PASKAH
GB.207:1,2 – Berdoa
JANGAN KAMU KUATIR
Matius 6: 25 – 29
“Janganlah kamu kuatir akan hidupmu, akan apa yang hendak kamu makan atau minum” (ay.25)
Pagi tadi kita telah diajak merenungkan tentang Allah dan Mamon. Di dalamnya Yesus memanggil kita untuk memilih menyembah Allah atau Mamon. Malam ini renungan panggilan Yesus kepada murid-murid-Nya termasuk kita untuk jangan kuatir. Kuatir adalah rasa takut (cemas, gelisah) terhadap sesuatu yang belum diketahui dengan pasti. Kekuatiran dapat melanda siapa saja dan terhadap apa saja. Orang kuatir terhadap masa depannya, terhadap kesehatannya, terhadap pendidikannya atau usaha dan kerjanya, dan seterusnya. Terhadap semuanya itu, Tuhan Yesus memanggil untuk jangan kuatir terhadap apa yang manusia butuhkan. Yesus melihat hahwa umumnya kita selalu menguatirkan tentang kebutuhan hidup kita seperti: makanan, minuman, pakaian.
Panggilan Yesus ini mungkin menjadi sesuatu yang aneh bagi kita pada saat ini di tengah realita sekolah mahal, bisnis suram, HEM naik, gaji tidak ikut naik, pemutusan hubungan kerja dimananmna, lapangan kerja semakin sulit, umur semakin beranjak masuk usia tidak produktif lagi, semua itu menjadi pertanyaan yang belum terjawab, bahkan semakin menambah beban kekuatiran. Realita yang dihadapi orang-orang pada zaman Yesus juga menimbulkan berbagai tanya yang muncul dari kekuatiran mereka. Bagaimana tidak kuatir? Nyatanya TUHAN sudah tidak bertindak selama ratusan tahun; Romawi brutal dan pajak mencekik, imam-imam mereka bekerja sama, main mata, berkompromi dengan penguasa politik setempat. Terhadap pertanyaan dan kekuatiran itu Tuhan Yesus memberi jawaban yang tepat bagi mereka dan bagi kita di sini Yesus mengajak pengikut-Nya untuk memperhatikan alam sekitar, burung yang tidak bekerja, rumput, bunga bakung yang tidak memintal, tetapi diberi makan dan dihiasi dengan indah. Semua hanya sementara adanya, tetapi diperhatikan oleh Bapa. Tentunya kita yang sedemikian berharga di mata Tuhan, kita yang dikasihiNya diperhatikan lebih dari pada semua itu. Oleh karena itu jangan kuatir, tetapi marilah berharap selalu kepada Tuhan dengan tetap mengerjakan apa yang Tuhan perintahkan kepada kita.
GB.207 : 4,5
Doa : (Ya Tuhan, ajar kami untuk tidak kuatir atas hidup ini, tetapi selalu berharap pada kasih-Mu)
Source: Sabda Bina Umat