MINGGU TRINITAS
GB.62:1 – Berdoa
KETEKUNAN MENDATANGKAN SUKACITA
Kolose 1:23
Sebab itu kamu harus bertekun di dalam iman…. (ay.23)
Marshall Berman (1940-2013), seorang filsuf, penulis humanis marxis dan guru besar ilmu politik di Universitas New York mengatakan: “proses modernisasi tidak lagi sekedar kebaruan sesuatu, tetapi juga mesti ditandai oleh kecepatan sesuatu”. Istilah “serba cepat” atau “serba instan” telah menjadi salah satu simbol bagi masyarakat terutama dalam masyarakat industri perkotaan. Mulai dari pelayanan birokrasi, lalu lintas transportasi, penyebaran informasi hingga transaksi ekonomi, semuanya dituntut agar bergerak dengan logika percepatan. Semakin cepat sesuatu itu, semakin modern dan maju sebuah peradaban. Hal ini membuat orang lebih menghargai yang “serba cepat” dibandingkan yang “serba tekun”.
Kalau pemahaman “serba cepat” dan bukan “serba tekun” yang ada dalam pemikiran seorang Thomas Alva Edison, maka dunia saat ini tidak akan merasakan penemuan-penemuan Edison yang luar biasa. Saat menemukan lampu pijar, Edison sudah melalukan percobaan yang “gagal” sebanyak 999 kali. Baru pada percobaan yang ke 1000 kali ia berhasil. Ketekunan yang seperti ini juga diperlukan dalam kehidupan beriman orang percaya.
Pendamaian di kayu salib terjadi bukan karena kita telah lebih dahulu hidup kudus tak bercela. Tetapi karena anugrah Allah melalui Kristus yang tersalib saat kita masih berdosa. Karena kita telah didamaikan melalui karya Kristus di kayu salib, maka kita harus hidup tekun dalam iman dan pengharapan. Ketekunan dalam bahasa Yunani “hupomone” berarti: “kemampuan bertahan dalam kesukaran, bukan dengan sikap bertahan (diam/pasif), tetapi dengan sikap sedemikian rupa sehingga mampu menjadikan hal yang tidak menyenangkan menjadi hal positif yang memuliakan Allah”.
Kehidupan yang kudus, tak bercela, dan penuh sukacita hanya dapat dicapai melalui ketekunan dalam iman dan pengharapan kepada Kristus yang tersallb. Apapun pergumulan dan masalah kita, marilah kita tetap tekun dalam iman dan pengharapan kepada Kristus yang telah menderita dan mati bagi kita.
GB. 62 : 4
Doa : (Ya Tuhan Yesus, ajarkan kami umat-Mu, untuk belajar bertekun dalam keadaan apapun)
Source: Sabda Bina Umat