MINGGU TRINITAS
KJ 396:1 – Berdoa
KRISTUS SEBAGAI GAMBAR ALLAH
Kolose 1:15-22
Ia adalah gambar Allah yang tidak kelihatan, yang sulung, lebih utama dari segala yang diciptakan (ay.15)
Stephen Hawking (1942-2018), fisikawan terkemuka dunia yang juga seorang ateis dalam suatu wawancara dengan koran Spanyol El Mundo pada 21 September 2014 mengatakan: “Kita akan tahu pikiran Tuhan, artinya kita akan tahu apa yang Tuhan tahu, itupun kalau Tuhan ada, tapi Tuhan tidak ada. Saya ateis”. Stephen Hawking memang seorang ilmuwan jenius dan ateis. Tapi sejarah membuktikan bahwa jauh lebih banyak ilmuwan jenius yang percaya keberadaan Allah melalui Yesus sebagai gambar Allah dan Sang Firman Allah, misalnya: Isaac Newton, Copernicus, Johannes Kepler, Blaise Pascal, Michael Faraday, Robert Boyle, William Kelvin, Max Plank, Marie Currie, dan lain-lain.
Alkitab mencatat bahwa tidak ada seorang manusiapun yang mampu dan dapat melihat ataupun mengenal Allah. Allah sendirilah yang telah memperkenalkan diri-Nya kepada manusia. Penyataan Allah atau cara Allah memperkenalkan diri kepada manusia ada dua, yakni: “Penyataan Umum” dan “Penyataan Khusus”. Penyataan Umum adalah penyataan yang diberikan Allah mengenai diri-Nya sendiri kepada semua orang melalui alam semesta, peristiwa sejarah, dan pengalaman hidup. Akan tetapi Penyataan umum hanya membuat manusia menyadari keberadaan Allah, tetapi tidak membawa manusia kepada pengenalan akan Allah secara sempurna.
Karena itu dibutuhkan Penyataan Khusus yaitu melalui Yesus Kristus yang adalah yang sulung, yang lebih utama dari segala ciptaanya. Allah dinyatakan di dalam diri Yesus Kristus sebagai “gambar Allah”, artinya Yesus adalah representasi dan manifestasi diri Allah yang benar-benar sempurna. Bila kita ingin mengetahui dan memahami siapakah Allah itu, maka hanya dapat melalui pengenalan dan pengimanan kepada Yesus Kristus yang merupakan gambar Allah, Sang Firman Allah, Sang Alpha dan Omega.
KJ. 396 : 3
Doa : (Ya Bapa ajarkanlah kami, agar semakin hari, semakin memahami karya Allah dalam diri Tuhan Yesus)
Source: Sabda Bina Umat