MINGGU III SESUDAH PENTAKOSTA
GB.61:1 – Berdoa
SUKACITA MEMANDANG ALLAH YANG HIDUP
Keluaran 24:9-11
Lalu mereka melihat Allah Israel, kaki-Nya berjejak pada sesuatu …. (ay.10)
Siapakah yang tidak akan bersuka cita ketika ia dapat menyaksikan Allah pencipta langit dan bumi, dengan segala keberadaan-Nya. Sebab pasti sampai hari ini, orang rindu untuk melihat wajah Allah. Kadang dalam kelesuhan batin menghadapi berbagai tantangan dan ancaman, orang suka bertanya Tuhan ada dimana,
apakah Tuhan melihat penderitaan yang aku alami? Aku rindu melihat wajah Tuhan, supaya ada sukacita.
Di Gunung Sinai yang dikenal dengan sebutan Gunung Tuhan, Musa menerima sepuluh hukum ; Dan di Gunung Tuhan ini, Tuhan menyatakan dirinya kepada bangsa Israel. Kehadiran Allah telah didukung melalui Fenomena Alam, seperti :Awan yang tebal, ada guruh dan kilat dan awan padat diatas gunung dan bunyi sangkala yang sangat keras ; Gunung Sinai ditutupi seluruhnya dengan asap, Tuhan turun dengan api, asapnya membumbung seperti asap dari dapur dan seluruh gunung itu gemetar sangat (Kel. 19 : 9..dst; 20: 18..dst). Pertemuan dengan Allah setelah Israel menguduskan dirinya juga para Imam. Bangsa Israel sangat ketakutan menyaksikan hal tersebut. Setelah Upacara Pengikatan perjanjian dilakukan oleh Musa, maka Tuhan kembali memperlihatkan dirinya kepada Harun dan anak-anaknya, serta pemuka-pemuka Israel.
Mereka melihat Kaki Allah yang melangkah dalam bentuk Fenomena lantai yang terbuat dari batu nilam (batu berharga berwarna biru tua, sama dengan Yehezkiel menyaksikan tahta Tuhan dari batu permata Lazurit). Tetapi Tuhan tidak mengulurkan tangannya kepada mereka sehingga mereka binasa; tetapi sebaliknya mereka makan dan minum dengan penuh sukacita dihadapan Tuhan.
Ada waktunya kita pasti memandang wajah Tuhan muka dengan muka ; kata rasul Paulus sekarang kita masih melihat samar-samar (1 Kor.13:12). Bahkan iman di dalam Yesus Kristus mengajarkan, kita percaya tanpa melihat. Kita semua mencerminkan kemuliaan Tuhan dengan muka yang tidak berselubung. Marilah dalam kehidupan dengan sesama manusia, kita terus menyatakan kemuliaan Tuhan lewat tutur, pikir dan laku kita.
GB.61 : 2
Doa : (Ya TUHAN mampukan aku mewujudkan kemuliaan-Mu dalam hidupku sehari-hari)
Source: Sabda Bina Umat