MINGGU VII SESUDAH PENTAKOSTA
GB.219 : 1,2 – Berdoa
BERMEGAH KARENA KELEMAHAN KITA
2 Korintus 11 :30-33
Jika aku harus bermegah, maka aku akan bermegah atas kelemahanku (ay.30)
Orang lemah tidak selamanya akan lemah sehingga harus terus dihina dan dilemahkan. Demikian juga orang kuat tidak selamanya akan kuat sehingga harus terus disanjung dan dikuatkan. Ada orang yang kita anggap lemah, padahal ia memiliki kekuatan dan potensi yang luar biasa. Stigma sebagai orang hina dan lemah, juga ruang dan kesempatan yang sengaja dibatasi, bahkan ditutup baginya mengakibatkan ia tidak bisa menunjukkan kekuatan dan mengembangkan potensinya. Jika ia dipercaya dan diberikan ruang dan kesempatan yang luas untuk mengembangkan potensi maka ia akan membuat kita kagum dengan semua hasil karyanya. Sebaliknya, orang yang kita anggap kuat, ternyata ia memiliki banyak kelemahan. Ketika kelemahannya itu makin menonjol dan mendominasi perilaku hidup maka akan menggerogoti kekuatannya sehingga pada titik tertentu ia akan menjadi orang yang sangat lemah dan tidak berdaya. Jika demikian, apakah kita masih tetap harus memegahkan orang yang kita anggap kuat dan menyingkirkan orang yang kita anggap lemah?
Setelah menunjukkan identitas diri dan menuturkan kisah hidup dan karya-layan yang penuh ancaman, termasuk di Damsyik, Paulus menyimpulkan bahwa ia lebih baik bermegah karena kelemahannya; bukan karena kekuatannya. Paulus pernah merasakan menjadi orang yang sangat kuat untuk membunuh para pengikut Yesus, kemudian Tuhan melemahkannya. Paulus juga pernah merasakan sebagai orang yang sangat lemah dan nyaris binasa, tetapi Tuhan menguatkan dan menyelamatkannya.
Sebelum beranjak ke petiduran, marilah bersama seisi keluarga, kita bersyukur dan bermegah di dalam Tuhan dan karena Tuhan. Sebab dalam segala kelemahan kita menjalani hidup sepanjang hari dan sepekan ini, Tuhan tetap menguatkan. Kasih karunia-Nya terus melimpah. Tuhan tahu siapa kita, bahwa kita adalah debu.
GB.219: 3
Doa: (Tuhan, ingatkan kami untuk bermegah karena kelemahan kami)
AF/SGRS
Source: Sabda Bina Umat