MINGGU X SES. PENTAKOSTA
♪ KJ. 229 : 1, 4, 5 – Berdoa
Menjadikan Kristus Pusat Karya Hidup
Filipi 2 : 1 – 11
Bumi saat ini dihuni sekitar 7,7 milyar manusia, yang menarik tidak ada yang memiliki sidik jari yang sama dan identik. Sangat mengagumkan, bukan? Hal ini memperlihatkan keajaiban karya kuasa TUHAN yang menciptakan manusia berbeda satu dengan lainnya dan hal ini merupakan kekayaan karya TUHAN bagi kelangsungan hidup ciptaan-Nya. Namun, pada satu sisi perbedaan dan keragaman manusia dapat menguatkan kebersamaan; tetapi pada sisi yang lain, keragaman ini dapat menimbulkan perselisihan, pertentangan bahkan perpecahan.
Perbedaan latar belakang budaya, ekonomi dan status sosial ini telah membentuk gaya hidup, cara pandang, pendekatan setiap orang, yang memengaruhi warga jemaat, dan telah menimbulkan konflik (bd. Kis.16 : 13 – 40); pertengkaran Eoudia dan Sintikhe membuktikan hal ini. Tidak jelas penyebab pertengkaran mereka, tetapi dari nasihat pastoral Paulus dapat disimpulkan bahwa kedua perempuan ini merasa diri lebih benar, lebih baik dari yang lain. Mereka tidak hidup meneladani Kristus (4:2; bd. Yak. 4 : 1 – 5). Oleh karena itu Paulus menasihati agar jemaat meneladani hidup Kristus, Allah yang Mahatinggi dan Mahamulia rela masuk ke dalam dunia yang rendah dan hina. Ketaatan, kerelaan dan kerendahan hati serta kasih besar dari Allah nyata pada pengurbanan-Nya di salib (4 : 8).
Meneladani Kristus berarti melucuti sifat-sifat manusia yang penuh ambisi mementingkan diri sendiri, menuntut harga diri dan berbagai kejahatan akibat dosa yang membuahkan konflik. Jadikanlah Kristus pusat karya hidup, karena sarat nilai-nilai universal yang berguna bagi kemanusiaan. Hal ini akan membantu mengokohkan kita dalam hidup bersama sebagai gereja di tengah masyarakat, sehingga dunia melihat kebesaran Bapa di sorga dan memuliakan Dia.
♪ GB. 188 : 1, 2, 4
Doa : (Ya TUHAN, berilah kuasa Roh Kudus membimbing dan menguatkan kami berkarya di tengah masyarakat sesuai teladan Kristus)