MINGGU X SES. PENTAKOSTA
♪ KJ. 254 : 1, 3 – Berdoa
Yohanes 17 : 12-23
Gereja Di Utus Ke Dalam Dunia
Wujud gereja yang benar bukan terlihat pada lantunan lagu, pemberitaan firman dalam gedung gereja (ritual), tetapi juga lewat perjumpaan sehari-hari dengan dunia sekitarnya (aktual). Dua Sisi ini harus berjalan selaras, tidak mengutamakan yang satu dan mengabaikan yang Iain. Perjumpaan orang percaya lewat ibadah berkumpul dilanjutkan dalam perjumpaan keseharian dengan dunia di mana gereja hadir.
Doa Yesus yang selain meminta pemeliharaan Bapa kepada para murid, juga menjelaskan status mereka di hadapan-Nya. Para murid yang Bapa percayakan dalam pemeliharaan-Nya adalah orang-orang yang telah dikuduskan lewat firman dan kebenaran-Nya. Ini berarti yang mengisi dan menggerakkan kehidupan para murid adalah firman kebenaran seperti yang Bapa kehendaki. Oleh firman kebenaran itu, mereka telah dikuduskan menjadi milik-Nya. ltulah sebabnya kata Yesus, para murid bukan dari dunia, tetapi sama seperti diri-Nya yang diutus ke dalam dunia. Di sini Yesus meminta Bapa-Nya mau memakai para murid menjadi alat-Nya di dunia. Dengan demikian tujuan pengudusan para murid ditempatkan dalam perspektif yang jelas, yakni tidak untuk suatu pelayanan bagi Allah jauh dari dunia, tetapi lewat tindakan di dalam dunia.
Gereja tidak di tempat yang asing, tetapi di tengah realitas dunia, seperti: konflik, sakit-penyakit, kedukaan, kesulitan ekonomi, dls. la di utus untuk menjadi garam dan terang dunia (Mat.5: 13-16). Gereja diperlengkapi dengan beragam karunia (I Kor. 12) untuk difungsikan bukan hanya bagi dirinya, tetapi juga bagi dunia sekitarnya. Jadilah gereja yang benar yang tidak hanya mementingkan ibadah ritual, tetapi juga ibadah aktual, dalam hidup sehari-hari.
♪ GB. 278 : 1, 2
Doa : (Ya Roh Kudus, Engkau mengutus kami ke dalam dunia untuk memberitakan kabar keseIamatan-Mu dengan mernbawa kelepasan bagi mereka yang menderita)