MINGGU Xl SES. PENTAKOSTA
♪ GB.89 : 1 – Berdoa
Kisah Para Rasul 15 : 13-21
Jangan Mempersulit
Kita tidak boleh menimbulkan kesulitan kepada bangsa-bangsa lain yang berbalik kepada Allah. Pernyataan Yakobus itu sangat indah. Tujuannya bukan karena mau mempermudah segala sesuatu melainkan untuk semakin menunjukkan pada maksud baik Allah dalam karya keselamatan-Nya bagi umat Israel maupun bangsa-bangsa lain.
Pendapat Yakobus itu dilandasi oleh prinsip kebenaran bahwa sejak semula Allah telah menunjukkan rahmat-Nya kepada bangsa-bangsa lain yaitu dengan memilih suatu umat dari antara mereka bagi nama-Nya. Allah di dalam Yesus yang diberitakan oleh rasul-rasul dan dipercakapkan saat sidang di Yerusalem adalah yang menyelamatkan juga orang-orang non Yahudi karena iman mereka kepada Kristus. Mereka diselamatkan bukan karena melakukan taurat dan disunat. Mereka diselamatkan karena iman percaya pada Kristus Tuhan. Pemahaman ini terus menerus disampaikan agar mereka tiba pada kebenaran firman Tuhan. Akhirnya perbedaan sudut pandang dapat diatasi ketika semua pihak mau memahami bahwa karya keselamatan Allah dalam Yesus Kristus itu melampaui adat istiadat.
Gereja dapat menjadi jembatan bertemunya berbagai bangsa dan budaya. Hasil dari hal tersebut bahkan dapat melahirkan budaya baru yang lebih universal dari segi kemanusiaan. Gereja tidak boleh mempersulit sesama dengan yang tidak prinsip atau pokok. Hal yang pokok adalah melalui Yesus Kristus Allah menyatakan penggenapan janji-Nya. Kebangkitan Yesus membuat kita hidup oleh kuasa-Nya. Pokok pengajaran tersebut tidak menghilangkan prinsip hidup dalam kekudusan. Orang percaya hidup bukan bebas tanpa kendali. Karena itu dalam sidang tersebut juga diputuskan tata cara hidup berjemaat yang benar. Hal itu ditempuh, Ialu menjadi keputusan dan patut dilaksanakan karena telah menjadi ketentuan bersama. Dari sini kita belajar bahwa manusia bertanggung jawab untuk menciptakan ketentuan tatanan yang menghadirkan damai sejahtera dan keutuhan bersama.
♪ GB. 89 : 4, 5
Doa : Mohon berilah hikmat dan kasih-Mu ya Tuhan, sebab dengan pikiran yang sangat terbatas, keputusan-keputusan kami bisa salah)