HARI MINGGU XV SES. PENTAKOSTA
♪ GB. 19 : 1, 2 – Berdoa
Amsal 1 : 20 – 33
Mendengarkan Hikmat, Menuai Berkat
Dalam pergaulan sehari-hari, sikap yang baik selalu merupakan dambaan setiap orang. Sikap tersebut tentu terinspirasi dari pengetahuan yang mengandung nilai yang diterima di tengah keluarga, gereja maupun masyarakat. Setelah sepanjang hari kita beraktifitas, teristimewa kita ada dalam persekutuan dengan Tuhan dan sesama dihari Minggu ini, sikap baik apa saja yang sudah kita wujudkan? Apa yang menjadi pegangan bagi kita dalam mewujudkan sikap baik itu? Apakah ukuran yang dipakai merupakan norma-norma agama, adat istiadat, maupun nilai yang mengatur tingkah laku seseorang dalam konteks kehadirannya sehingga perilakunya disebut “baik” karena sesuai dengan ukuran tersebut?
Ketika kita membaca kitab Amsal kita akan temukan petuah, nasihat, peraturan, perintah yang diwariskan turun temurun. Semua itu merupakan Hukum Moral bagi umat yang hidup takut akan Tuhan. Orang yang takut akan Tuhan, selalu memiliki kesediaan untuk mendengarkan petuah, nasihat dan ajaran tentang hikmat. Hikmat adalah pengetahuan dan pengertian tentang apa yang benar, adil, tulus, jujur. Hikmat itu pemberian Tuhan bagi orang yang taat dan menghormati Dia. Orang yang memperhatikan hikmat sedemikian rupa akan aman dan menjalani kehidupan dengan bahagia. Berkat Tuhan melingkupi dirinya. Bandingkan sikap Maria dalam Lukas 10 : 39. la memilih yang terbaik, mendengar perkataan Yesus. Perkataan yang mengandung ajaran Hikmat. Sebaliknya orang bebal akan dibinasakan karena menolak peringatan dan nasihat hikmat.
Mari membaringkan tubuh, melepas lelah dalam peristirahatan malam dengan hati yang bersyukur karena berkat Tuhan saudara terima sebagai buah dari pendengaran akan hikmat AlIah di dalam Kristus.
♪ GB. 19 : 3
Doa : (Ya Allah sumber hikmat, terimalah syukur umat-Mu atas hikmat yang Engkau anugerahkan)