MINGGU XVI SES. PENTAKOSTA
♪ KJ.282 : 1 – Berdoa
Mazmur 14 : 1-7
Keberadaan Allah
Para ahli tafsir tidak sependapat tentang jenis Mazmur 14 ini, sehingga sulit untuk menentukan jenis mazmurnya. Susunan Mazmur ini adalah sebagai berikut: ayat 1-3, lukisan keadaan yang bernada kecaman; ayat 4-6, refleksi yang bernada kecaman, ancaman hukuman dan peringatan; ayat 7, pengharapan akan pertolongan Tuhan dan keselamatan.
Pada ayat 1 dinyatakan bahwa orang bebal berkata dalam hatinya : “Tidak ada Allah”. Busuk dan jijik perbuatan mereka, tidak ada yang berbuat baik. Pengakuan ini merupakan Iukisan keadaan masyarakat yang bukan hanya dikecam oleh pemazmur namun Tuhan juga mengecamnya dengan memberikan pendapat yang sama yakni keadaan saat itu buruk (ayat 2,3).
Mengapa orang bebal itu berkata bahwa tidak ada Tuhan? Secara langsung memang tidak dijelaskan di dalam teks. Namun demikian, ada dua hal yang bisa menolong kita menjawab pertanyaan tersebut. Pertama, orang yang berkata demikian disebut orang bebal yaitu orang yang sukar mengerti dan bodoh. Memang, tidaklah mudah menerima keberadaan Allah, sehingga dapat dimaklumi apabila orang bebal berkata demikian. Kedua, perbuatan orang bebal dikatakan busuk dan jijik, tidak ada yang berbuat baik, mereka menyeleweng dan bejat.
Pelabelan (penyifatan) orang bebal seperti itu tidak berdasarkan perkataan, keadaan fisik, kedudukan, pangkat, dan kekayaan seseorang, melainkan berdasarkan perbuatannya. Apakah konsekuensinya? Perbuatan baik kita selaku orang Kristen (mengasihi Tuhan dan sesama) jauh lebih penting dari pada sikap/tampilan sopan dan kehalusan bahasa kita. Orang disebut Kristen berdasarkan imannya yang nyata dalam hidup, sikap, dan perbuatannya. Oleh karena itu. melalui perilaku hidup sehari-hari kita hadir sebagai orang Kristen yang menerima dan mengakui keberadaan Allah dengan menjadikan-Nya sebagai pusat kehidupan.
♪ KJ. 282 : 3
Doa : (Ya Tuhan tolong, teguhkanlah percaya kami kepada-Mu, sehingga kami tidak menyangkal keberadaan-Mu dalam hidup ini)