HARI MINGGU XIX SES. PENTAKOSTA
♪ KJ. 406 : 1 – Berdoa
Hosea 6 : 1 – 3
Berbalik Dan Mengenal Tuhan Maka Dipulihkan
Kitab Hosea menggambarkan hubungan Tuhan dengan Israel, seperti suami – istri dalam ikatan janji perkawinan. Tuhan adalah pihak yang setia pada perjanjian, sedangkan Israel tidak. Israel selalu mengkhianati perjanjian, bagaikan istri yang meninggalkan suaminya untuk berzinah dengan kekasih-kekasihnya. Demikian gambaran Israel meninggalkan Tuhan untuk menyembah Baal. Namun demikian Tuhan tetap mengasihi, mengampuni dan bersedia menerima Israel kembali. Tuhan merencanakan untuk memulihkan Israel, juga Yehuda, jika mereka sungguh-sungguh berbalik dan mau belajar mengenal Dia dengan benar.
Sayangnya kasih setia dan rahmat Tuhan tetap diremehkan oleh Israel. Para imam, raja, pemuka dan seluruh umat, terus melakukan kejahatan, baik di bidang keagamaan, ekonomi, sosial dan politik. Israel makin jauh dari mengenal Tuhan. Tuhan tidak tinggal diam. Kasih setia Tuhan tidak membuat Israel dan Yehuda bebas dari ancaman. Babel sebagai alat Tuhan menjadi penyakit mematikan yang mengancam kehidupan Israel. Israel seperti berada di mulut singa muda yang menerkam, mencabik-cabik dan membawa lari tanpa ada yang bisa melepaskan. Namun demikian Tuhan masih memberi ruang bagi Israel untuk menyesal, mengaku bersalah dan mencari-Nya. Berbalik dan mengenal Tuhan harus menjadi kerinduan hati yang tulus dari Israel. Dengan demikian Tuhan akan membalut, menyembuhkan dan menghidupkan mereka dari kematian serta menyinari dengan cahaya-Nya maupun berkat kesuburan.
GPIB dalam melaksanakan persidangan raya akan menilai kinerja 5 (lima) tahun pemimpin lama; dan memilih yang baru, serta menetapkan perangkat Teologi Gereja; mencakup landasan Ekklesiologi maupun Misiologi. Jemaat-Jemaat diwakili para utusan terbaik yang adil, jujur, berkompeten, dan loyal untuk bersidang serta menuntaskan semua agenda sidang. Persidangan mesti menjadi ajakan agar peserta sidang berbalik dan mengenal Tuhan serta mencari hikmat dan kehendak-Nya dalam setiap hal yang dipercakapkan dan diputuskan. Persidangan bukan ajang untuk mengutamakan egoisme, kekuasaan, fanatisme suku, almamater atau wilayah. Jangan membiarkan keinginan atau rancangan jahat mengatur dan mengendalikan pelaksanaan sidang. Dengan demikian dipastikan GPIB akan dipulihkan, dibangkitkan dan disinari cahaya fajar baru dengan kepemimpinan baru dan tatanan bergereja yang kuat untuk menjadi berkat bagi jemaat dan masyarakat.
♪ KJ. 406 : 2, 3
Doa : (Tuhan Yesus, mohon bimbing kami masuk dalam tatanan baru yang sesuai kehendak-Mu)