MINGGU XXI SES. PENTAKOSTA
♪ GB. 225 : 1, 4 – Berdoa
Ibrani 11 : 17-28
Berpikir Baik Dan Tepat
Apa yang Abraham lakukan ketika membawa Ishak untuk dijadikan kurban persembahan atas perintah TUHAN adalah suatu ketaatan yang sungguh tampak tak wajar. Tindakan Abraham tersebut menentang akal sehat manusia. Namun demikian yang harus disadari adalah Iman tidak selalu harus masuk akal. ALLAH terlalu Maha Besar untuk mampu dipahami melalui “kotak kecil” rasionalitas manusia. Iman dapat membuat kita berpikir secara berbeda. Karena dengan iman orang dapat melihat sesuatu dari sudut pandang keilahian. Itulah yang membentuk ketaatan luar biasa Abraham kepada ALLAH. Cara berpikir Abraham yang meyakinkan dirinya sendiri, bahwa jika dia mempersembahkan Ishak pun semua akan baik-baik saja, karena ada kuasa ALLAH yang tak terbatas atas hidup mati manusia.
Iman melibatkan cara pandang serta proses berpikir. Ketika hidup terasa mandek, juga tidak ramah, ujian demi ujian datang beruntun, barangkali kita perlu mengubah sudut pandang dan cara memikirkan semua itu. Kita bisa berpikir dengan iman maupun cara-cara umum. Pilihan kita akan mendatangkan hasil yang berbeda Kemudian lihatlah, keajaiban TUHAN yang hadir, karena kita memilih berpikir baik dan tepat menurut kasih karunia-Nya.
Pikiran dapat mematahkan atau menguatkan jiwa. Karena itu berilah pikiran kita asupan yang dibutuhkan untuk penguatan, pertumbuhan. dan pembaruan hidup. Carilah hikmat dan kebenaran, wujudkanlah kasih, peliharalah ketentraman batin, ucapkan selalu dengan tegas iman kita.
♪ KJ. 419 : 1, 3
Doa : (Tuhan Yesus, mohon karuniakanlah kasih, hikmat, dan damai sejahtera kekal dalam hidup kami)