MINGGU XXII SES. PENTAKOSTA
♪ KJ. 417 : 1 – Berdoa
Maleakhi 1 : 6 – 14
Hormati Selayaknya
Ada banyak berita tentang perilaku tidak hormat dari murid kepada guru. Murid dengan semena-mena bersikap tak hormat jika guru dianggap tidak baik dalam mengajar. Guru juga seringkali dianggap kurang bergaul dengan murid. Guru juga seringkali dilihat tidak cukup tenar oleh para murid. Setiap guru mempunyai kekurangan. Namun demikian, kekurangan itu tidak selayaknya diperlakukan dengan tidak hormat oleh murid. Ada kasus di mana murid memukul guru. Ada juga kasus di mana murid merendahkan guru karena status ekonomi. Perkembangan kehidupan manusia secara ekonomi mengakibatkan kemampuan finansial seseorang diukur dari penampilan.
Kehidupan umat Tuhan setelah pembuangan tidak menunjukkan bahwa mereka umat-Nya. Mereka tidak melakukan perintah-perintah dan kehendak Tuhan. Mereka justru hidup bertentang dengan perintah dan kehendak Tuhan. Mereka terpengaruh dengan kehidupan bangsa Babel. Mereka tidak memiliki standard dalam hal gaya hidup. Israel larut dengan gaya hidup bangsa Babel. Gaya hidup itu dibawa Israel ke Yerusalem. Israel tidak menyadari bahwa gaya hidup itu bertentangan dengan kehendak Tuhan. Tuhan membawa umat-Nya kembali ke Yerusalem, namun mereka tidak menghormati-Nya.
Penghormatan kepada Tuhan tidak hanya terbatas pada ritual ibadah, perayaan tahunan, dan kegiatan gerejawi. Penghormatan kepada Tuhan juga tidak terbatas pada gedung gereja yang nyaman, sejuk atau menarik dari penampilan. Penghormatan kepada Tuhan juga tidak terbatas pada ibadah yang dilengkapi dengan musik yang menawan. Tuhan tidak meminta penghormatan yang demikian. Perilaku manusia adalah salah satu inti dari wujud dan cara penghormatan kepada Tuhan. Dalam ber-GPlB, penghormatan kepada Tuhan terwujud melalui perilaku yang layak kepada-Nya dan orang lain.
♪ KJ. 417 : 2
Doa : (Mohon ampuni ya Tuhan kami atas kedegilan kami, karena tidak menyembah-Mu dengan benar)