MINGGU XXIV SES. PENTAKOSTA
♪ GB. 64 : 1, 2 – Berdoa
Yesaya 52 : 13 – 15
Pemimpin Yang Sejati
Saudaraku, setiap orang yang berkeinginan untuk menjadi seorang pemimpin dalam organisasi, akan berupaya sedemikian rupa, agar dapat menduduki jabatan kepemimpinan. Misalnya, dalam pemilihan Presiden dan Wakil Presiden. Pasangan calon Presiden dan Wakil Presiden berupaya sedemikian rupa untuk memenangkan pemilu. Pasangan tersebut membentuk tim sukses dan melakukan kampanye untuk menarik hati warga, agar memilih mereka. Setelah pasangan tersebut terpilih menjadi Presiden dan Wakil Presiden, mereka tentu berusaha menjadi pemimpin yang sejati.
Ketika seseorang sudah memiliki jabatan kepemimpinan dan mengandalkan Tuhan serta melakukan perintah-Nya, pasti hasilnya memuaskan. Oleh karena itu, Yesaya memberikan penegasan bahwa hamba-Ku akan berhasil (ay. 13a). Maksud dari hamba-Ku adalah orang yang taat dan setia kepada Tuhan.
Saudaraku, pemimpin yang sejati tidak akan mendapat malu. la akan ditinggikan, disanjung, dan dimuliakan (ay.13b). Meskipun banyak orang akan mencerca bahkan membenci, namun mereka akan tercengang atas hasil pekerjaannya. Mereka akan diam dan melihat hasil karya yang dilakukannya itu bersama dengan Tuhan itu (ay.14-15).
Saudaraku, kita harus menjadi pemimpin yang sejati dalam kehidupan ini. Berupaya keras untuk menjadi pemimpin yang sejati bukanlah suatu hal yang keliru namun, perlu dipahami bahwa manusia memiliki keterbatasan. Manusia harus mengandalkan Tuhan dalam berusaha menjadi pemimpin yang sejati, Tanpa Tuhan, usaha yang dilakukan pasti sia-sia. Dengan tetap mengandalkan kekuatan Tuhan, marilah kita melakukan tugas secara bertanggung jawab, baik sebagai pegawai maupun manager. Walaupun menderita, kita akan tetap tangguh dan berhasil ketika mengandalkan kekuatan Tuhan. Bahkan basil kerja kita dapat menjadi berkat bagi diri sendiri maupun orang-orang di sekitar.
♪ GB. 64 : 3, 4
Doa : (Tuhan Yesus, kami berkomitmen untuk mengandalkan kekuatan-Mu agar dapat menjadi pernimpin yang sejati)