MINGGU XXIV SES. PENTAKOSTA
♪ GB. 117 : 1, 3 – Berdoa
Imamat 10 : 1 – 7
Pemimpin Yang Taat
Saudaraku, selama hidup, kita harus mentaati berbagai macam peraturan yang ada. Peraturan-peraturan tersebut dibuat agar terjalin keharmonisan hidup di tengah perbedaan kepentingan, pemikiran, serta budaya. Banyak orang melanggar aturan-aturan yang telah ditetapkan, sehingga mendatangkan malapetaka. Contoh, ketika seseorang mengendarai kendaraan bermotor, dan tidak menggunakan helm atau sabuk pengaman, bahkan lupa membawa SIM atau STNK, maka kita ditilang oleh polisi dan harus membayar denda atas pelanggaran tersebut. Ditambah lagi, jika ia mengalami kecelakaan, mungkin akan cacat bahkan meninggal di tempat karena tidak ada alat pengaman. Ini baru akibat dari melanggar peraturan yang dibuat oleh manusia. Bagaimana jika kita melanggar peraturan yang dibuat oleh Tuhan?
Saudaraku, pembacaan hari ini menceritakan akhir kehidupan seseorang yang tidak mentaati perintah Tuhan. Nadab dan Abihu, anak-anak Harun melakukan apa yang tidak diperintahkan oleh Tuhan (ay. 1). Akhirnya, mereka mati karena perbuatan tersebut (ay.2). Kejadian ini dijelaskan oleh Musa kepada Harun dan saudara-saudaranya, agar mereka memahami serta melaksanakan perintah Tuhan supaya la tidak murka (ay.3,4). Musa juga memerintahkan mereka untuk mengangkat mayat Nadab dan Abihu (ay.5). la pun menasihati Eleazar dan Itamar, supaya mereka tidak bersedih (ay.6) dan mentaati perintah Tuhan melalui Musa (ay.7).
Saudaraku, mungkin kita merasa tidak bebas dengan adanya segala peraturan yang ada. Namun demikian, peraturan-peraturan tersebut membimbing kita ke dalam kehidupan yang penuh damai sejahtera. Jangan sampai kita menyesal dan hidup kita menjadi susah karena tidak mentaati peraturan. Mari menjadi pemimpin yang taat pada peraturan. Dengan demikian hidup kita akan bermakna dan dapat menjadi saluran berkat bagi sesama.
♪ GB 106 : 2
Doa : (Tuhan Yesus, kami bersedia hidup dalam peraturan-peraturan yang ada supaya tidak binasa dan dapat menjadi saluran berkat)