MINGGU ADVEN II
♪ GB.128 : 1, 2 – Berdoa
Markus 2 : 13 – 17
Tuhan Yesus Mengasihi Orang Berdosa
Kesombongan rohani kerap membuat pemuka agama Yahudi menghakimi tindakan Tuhan Yesus. Kebencian membutakan mata iman mereka, sehingga menilai orang lain secara hitam putih. Mereka pokoke menganggap semua yang dilakukan Tuhan Yesus bertentangan dengan hukum Taurat. Mereka hanya tahu formula satu-satunya, bahwa orang berdosa harus datang ke Bait Allah dengan persembahannya dan tidak lagi berkawan dengan para pendosa.
Lewi, pemungut cukai diterima menjadi bagian dari persekutuan murid Tuhan Yesus. Ajakan Tuhan Yesus ditanggapi dengan gembira. Pesta syukur yang dilakukan di rumah Lewi dengan kehadiran banyak orang, menandakan perubahan hidup mendasar. Tuhan Yesus merespons dengan penuh cinta kasih penyelenggaraan jamuan itu. Di lain pihak, sikap Tuhan Yesus makan dengan pemungut cukai dan para pendosa dipandang negatif oleh orang- orang Farisi dan ahi-ahli Taurat. Pemungut cukai bagi mereka adalah kaki tangan penjajah yang dianggap kafir dan tidak pernah menghormati hari Sabat. Pemungut cukai dengan para pendosa dianggap najis dan tidak layak sehidangan dengan mereka. Tuhan Yesus menanggapi penilaian negatif itu dengan menjelaskan tujuan utama kedatangan-Nya: “Aku datang bukan untuk memanggil orang benar, melainkan orang berdosa” (ay.17b).
Kasih Tuhan Yesus ditujukan kepada semua orang. Mustahil seseorang dapat dibenarkan di hadapan Bapa, jika mereka tidak percaya kasih-Nya yang ajaib. Sering orang berujar, “Kami tidak bermusuhan, hanya beda pemikiran!”. Tragisnya, beda pemikiran itu merembet pada kontak fisik dan sengketa hukum di pengadilan. Beda pemikiran yang diikuti kebencian mendalam. Sungguh sangat memalukan jika sebagai sesama pengikut Tuhan Yesus, kita mempertontonkan pertengkaran di muka umum. Ayo datang pada Tuhan Yesus, Tabib yang memulihkan sakit penyakit manusia. Bersama Tuhan Yesus selalu ada damai sejahtera.
♪ GB.128 : 3, 4
Doa : (Bapa, mohon ampunilah kata-kata kami yang merusak hidup orang Iain. Mohon ampunilah, jika sampai hari ini dendam masih membara. Tolong ya Roh Kudus, agar kami hidup dalam kasih Kristus)