Minggu I Sesudah Epifania
JUMAT, 12 JANUARI 2018
Renungan Pagi
MERAGUKAN KEPEMIMPINAN TUHAN
Bilangan 14:1-10
“maka Ia akan membawa kita masuk ke negeri itu… suatu negeri yang berlimpah-limpah susu dan madunya.” (ay.8)
Bacaan kita diawali dengan protes kepada Musa dan Harun. Mereka menganggap bahwa umat Israel tidak akan mampu merebut tanah Kanaan. Anggapan ini berawal dari laporan 10 dari 12 pengintai yang menyelidiki keadaan di Kanaan. Laporan mereka sesuai kenyataan bahwa bangsa-bangsa itu lebih maju (13:23). Benar, bahwa tanah itu berlimpah susu dan madu tetapi tidak mungkin direbut oleh bangsa pengembara seperti Israel. Karena itu mereka bersungut-sungut. Bahwa lebih baik mereka mati di Mesir atau di padang gurun daripada binasa oleh pedang lawan di Kanaan.
Mereka ternyata telah keliru menilai kuasa Allah. Mereka tidak memahami rencana Allah untuk keselamatan di masa depan. Terlalu dangkal menilai rencana Allah yang sebatas memenuji kebutuhan sesaat seperti: sandang, pangan dan papan. Allah sesungguhnya bertindak sesuai janji-Nya kepada leluhur Israel. Mereka tidak menyadari bahwa keselamatan yang disediakan Tuhan, termasuk mempersiapkan bangsa-bangsa yang telah menduduki Kanaan untuk menerima kehadiran mereka. Karena itu laporan dua pengintai lainnya (Kaleb dan Yosua) yang membenarkan bahwa bangsa-bangsa tersebut lebih unggul, tetapi Allah akan menuntun mereka masuk ke Kanaan. Kesaksian keduanya dianggap tidak benar, sehingga diancam dengan lontaran batu. Pada saat yang sama Tuhan menyatakan kemuliaan-Nya di Kemah Pertemuan.
Bacaan ini membuat kita merenungkan bahwa Tuhan itu mengasihi umat-Nya. Ia hadir menyertai kita dalam Yesus Kristus dengan kuasa Roh-Nya yang memampukan kita berjuang meraih apa yang Tuhan siapkan untuk kita.
Source: Sabda Bina Umat