KJ.462 : 1,2 – Berdoa
PERBUATAN BAIK DAN BOOMERANG
Roma 16:1-2
“Aku meminta perhatianmu terhadap Febe, saudari kita….” (ay.1)
Boomerang adalah senjata lempar khas suku Aborigin dari Australia yang digunakan untuk berburu. Salah seorang anggota komunitas pencinta boomerang berkata, ” Inilah asyiknya bermain boomerang. Anda lempar sejauh apa pun, boomerang akan datang kembali kepada sang pelempar.” Rahasia mengapa boomerang dapat kembali kepada si pelempar ada pada salah satu sayapnya yang memang dibuat berbeda dari pasangannya. Bagian atas sayapnya dibuat melengkung menunjuk kearah angin dan satunya lagi melengkung dengan arah berlawanan. Inilah yang menyebabkan boomerang bisa kembali.
Terlepas dari rahasia tersebut, kegiatan melempar boomerang, melepaskannya dari genggaman, melihatnya membuat sebuah bentuk lintasan di langit, hingga kemudian kembali menangkapnya, semua itu bagaikan suatu perbuatan baik yang jika kita berikan/lakukan dengan baik, akan berdampak bagi pihak yang kita beri, dan tentu saja akan kembali juga bagi kita yang telah memberikannya.
Persis seperti itu, dialami oleh seorang perempuan bernama Febe, sahabat Paulus yang melayani jemaat di Kengkrea. Febe adalah seorang pelayan yang murah hati, suka menolong siapa saja. Pelayanannya sudah teruji di mana Paulus sendiri turut merasakan pelayanan Febe bagi dirinya. Pada suatu waktu tampaknya Febe membutuhkan bantuan Paulus untuk berinteraksi dengan jemaat Roma, Paulus dengan gembira merekomendasikan Febe kepada mereka. Dengan perbuatan baik dan pelayanan tulus yang selama ini dilakukan Febe, pada akhirnya berbuah baik bagi dirinya sendiri. “Jika kita meneruskan kebaikan yang kita terima dari seseorang kepada yang lain, rantai kebaikan itu akan terangkai menjadi kalung yang indah di mata Tuhan. ”
KJ.462:3,4
Doa : (Ya Tuhan, buatlah hidup kami menjadi surat Kristus yang dapat dibaca oleh semua orang, dan memuliakan nama-Mu)
Source: Sabda Bina Umat